“Pernah makan disitu, ok harganya nasgor sudah tercantum 35rb, nasi pecel 25rb pakek telor 30rb. Untung makan gorengan g ku itung.” tulis akun Zaskia0506 di kolom komentar. “Gak kaget min, kemarin rombongan delapan orang, cuma pesen mie rebus, es jeruk sama ayam habis 2 jt lebih.
Perbatasan Jatim-Jateng syookkk bingitttt,” tulis Velind Devira di kolom komentar. Namun ada juga netizen yang membela Rumah Makan Prima Rasa, karena selain rumah makan tersebut, semua menu yang tersedia sudah lengkap dengan harganya.
Jadi konsumen bisa kembali jika tidak jadi membeli. “Sekelas Prima Rasa sudah ada price listnya di buku menunya, kalau tidak cocok harga kan tinggal cari tempat (resto) lain aja,” tulis akun netizen tanggapi komentar di atasnya.
"Aku yang hampir tiap bulan pasti kesitu, tapi memang bawa kualitas kak, rasa memang enak, kalau untuk rasa dengan harga segitu masih harga normal menurutku," ucap dj_yessica_tjap.RC di kolom komentar.
Menanggapi hal tersebut, Haryanti pemilik rumah makan yang viral tersebut mengaku pihaknya tidak pernah menaikkan harga makanan dan minuman di restonya secara sembarangan kepada pengunjung.
Karena, setiap menu makanan dan minuman yang disajikan sudah lengkap dengan price list (daftar harganya). Sehingga apa yang kasir hitung adalah sesuai dengan makanan dan minuman yang dipesan konsumennya.
“Sebenarnya kalau di Prima Rasa itu tidak ada yang disembunyikan, kita bikin daftar menu sudah ada harganya. Kalau ada pengunjung masuk dan melihat daftar harganya mereka tidak cocok, mereka keluar tidak jadi membeli juga tidak apa-apa,” kata Haryanti di Rumah Makannya, Kamis (30/11).
Jadi Haryanti memastikan, rumah makan miliknya tidak mungkin akan memahal-mahalkan harga menu di tempatnya. Dari dahulu harga makanan di tempatnya juga sama, kadang menyesuaikan dengan harga bahan pokok juga.
Dengan kejadian tersebut, dirinya mengaku dirugikan dan berharap pengunjung yang bersangkutan bisa mengklarifikasi kembali atau bisa datang kembali ke rumah makan jika masih tidak terima
Sumber: tvOne
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Ancaman Bagi Makna Reformasi 1998?
Kisah Mualaf Jenderal Kopassus Lodewijk Paulus: Ditentang Keluarga hingga Karier Cemerlang
Hasil Survei Kinerja Menteri: Purbaya Yudhi Sadewa Terbaik, Ini Daftar Lengkap 10 Besar - GREAT Institute
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Diduga Kuat Ada Upaya Cari Muka ke Prabowo