"Kawasaran terdiri dari kata 'kawak' yang berarti 'melindungi' dan 'asaran' yang berarti 'sama atau berlaku seperti' artinya, Kawasaran menjadi sama seperti leluhur di masa lalu, menjadi pelindung tanah, pelindung negeri, pelindung kehidupan," ujarnya.
Adapun bagian dasar baju adalah kayu alam yang diikat dengan kain tenun pampele dan dipadu-padankan dengan kain tenun kaiwu patola.
Tata busana dan aksesori dibuat mengacu pada sustainable fashion dan tidak menggunakan materi hewan asli.
Erina mengungkapkan alasan ia dan Kaesang memakai baju adat ini.
Salah satunya untuk menghormati para kesatria bangsa.
"Kami memakai baju kawasaran sebagai lambang penghormatan kami kepada para WARANEY (ksatria) bangsa yang telah berjuang melawan penjajah. Kami nyalakan jiwa muda ksatria WARANEY untuk melanjutkan perjuangan memajukan bangsa," ungkapnya.
Warna busana yang digunakan dalam tarian ini adalah merah.
Sementara hiasan kepala para penari ini terbuat dari kain ikat kepala yang diberi hiasan bulu ayam jantan, bulu burung Taong dan burung Cendrawasih.
Ada juga hiasan tangkai bunga kano-kano atau tiwoho.
Hiasan ornamen lainnya yang digunakan adalah lei-lei atau kalung-kalung leher, wongkur penutup betis kaki, rerenge’en atau giring-giring lonceng yang terbuat dari kuningan.
Para penari yang mengenakan pakaian serba merah ini biasanya selalu menampilkan mata melotot, wajah garang, diiringi tambur sambil membawa pedang dan tombak tajam.
Gerakan tari Kabasaran pada dasarnya terdiri atas sembilan gerakan pedang (santi/kelewang) dan sembilan gerakan tombak (wengkou) dengan langkah kaki 4/4, yaitu dua langkah kekiri dan dua langkah ke kanan.
Aturan menarinya pun begitu tegas dan jelas.
Dalam gerakan pedang dan tombak, yaitu pedang (santi/kelewang) tidak boleh digunakan untuk menusuk dan menangkis, tombak (wengkou) hanya untuk gerakan menusuk sedangkan menangkis dipergunakan perisai (kelung).
Sumber: disway
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Demo Toba PKL Tuntut Klarifikasi Pendeta Victor Tinambunan, Bupati Turun Tangan
3 Tersangka Penipuan Trading Kripto Rugikan Korban Rp 3 Miliar, Ini Modusnya
Kuota Perempuan di DPR Meningkat: Dukung 30% Keterwakilan Perempuan di Parlemen
Downton Abbey: The Grand Finale Raih USD 104 Juta di Box Office Global, Buktikan Daya Tarik Abadi Waralaba