Dalam pertempuran ini, pasukan mundur karena mereka tidak menerima dukungan tembakan yang diperlukan dari anggota IDF lainnya ketika berhadapan dengan puluhan pejuang perlawanan yang menyergap tentara tersebut.
Insiden yang tidak biasa ini memicu krisis yang signifikan antara komandan kompi di satu sisi dan pejuang mereka serta komandan batalion di sisi lain.
Hal ini mengakibatkan hampir separuh prajurit kompi memilih untuk tidak kembali ke unit tersebut, karena brigade tersebut memutuskan untuk mendukung komandan batalion daripada komandan kompi, sebagaimana dirinci dalam laporan Zeitoun.
Kegagalan strategi di antara pasukan Israel
Petugas Brigade mengakui bahwa pasukan tersebut "dikerahkan dalam misi dalam kondisi yang tidak menguntungkan," setelah terlibat dalam operasi yang diperpanjang di wilayah Gaza tanpa istirahat yang cukup. Mereka mengakui kejadian tersebut telah menimbulkan suasana tegang di dalam batalion.
Akibatnya, keputusan diambil untuk menarik batalion tersebut dari pertempuran aktif untuk beristirahat dan melakukan reparasi, menggantikan dua perwira yang memimpin kompi di tengah konfrontasi.
Laporan tersebut mengindikasikan bahwa batalion yang sama juga menjadi sasaran insiden parah lainnya pada bulan lalu, termasuk cederanya perwira lain, selain kematian perwira lain dalam pertempuran, dan cederanya komandan batalion, yang menjadi penyebab utama perselisihan tersebut dalam beberapa hari.
Sementara itu, pasukan Israel mengakui krisis yang sedang terjadi, dan menegaskan bahwa "tentara dari unit lain dikerahkan untuk mengatasi kesenjangan di perusahaan tempat insiden itu terjadi."
Pernyataan tersebut menekankan munculnya krisis kepercayaan dan menyoroti terbatasnya kemampuan komandan batalion untuk mempengaruhi jalannya invasi.
Laporan tersebut mengklarifikasi bahwa penyelidikan selanjutnya atas insiden tersebut mengungkapkan kelemahan dalam invasi darat, salah satu operasi awal yang dilakukan oleh brigade tersebut di Jalur Gaza.
Mengutip pernyataan dari pasukan perusahaan selama penyelidikan, mereka menyatakan, "Kami memasuki area jebakan, dan banyak pejuang tanpa henti menembakkan peluru RPG ke arah kami dengan intensitas yang tiada henti."
Sumber: Tribunnews
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Masa Depan IKN Nusantara Suram: Ancaman Kota Hantu dan Realita Pendanaan yang Terkikis
Update Harga BBM Pertamina 31 Oktober 2025: Dexlite & Pertamina Dex Naik!
Update Banjir Jakarta: 11 RT di Jaksel Masih Tergenang, Ini Daftar Lengkapnya
Serangan KKB di Yahukimo: Warga Pendatang Jadi Korban, Aparat Kejar Pelaku