GELORA.ME - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri pelantikan Jenderal Maruli Simanjuntak menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Kehadiran Luhut jelas mengangetkan.
Kemunculan Luhut ini merupakan yang pertama kalinya setelah ia dirawat di rumah sakit di Singapura. Selama Luhut sakit, Presiden Jokowi menunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menjadi Menko Marves Ad Interim.
Adapun Maruli merupakan menantu Luhut. Maruli dilantik menjadi KSAD ke-35 menggantikan Jenderal Agus Subiyanto yang saat ini menjabat Panglima TNI. Pelantikan itu dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden RI No 103/TNI/ Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAD.
Lewat status di Instagram pada Selasa (10/10/2023), Luhut tak menampik soal kondisi kesehatannya yang saat itu memburuk. Dia mengaku, sedang mengalami kelelahan luar biasa.
"Beberapa hari yang lalu setelah menghadiri suatu kegiatan, tiba-tiba saya merasa kelelahan yang amat luar biasa. Rasa lelah ini tak seperti yang biasa saya rasakan selepas bekerja," kata Luhut.
Mensesneg Pratikno sebelumnya mengungkapkan kesehatan Luhut kian membaik. Saat ini Luhut masih dalam tahap pemulihan. "Bagus kan sudah pemulihan sangat bagus terus sekarang, toh sekarang kan Kemenkomarves tetap di-running oleh Plt Pak Erick," ucapnya.
Mantan rektor UGM itu mengungkapkan, Luhut juga aktif sudah berkomunikasi. Luhut juga diketahui sudah cukup sering melakukan video call. "Sering telepon-telepon lah, ya biasa lah Pak Luhut sudah mulai perintah-perintah," ungkapnya.
Sumber: republika
Artikel Terkait
[UPDATE] Pak Kasmudjo Akhirnya Ngaku Bukan Dosen Pembimbing Skripsi dan Bukan Dosen Pembimbing Akademik Jokowi: Fix Mulyono Ngibul!
Wajah Pak Kasmudjo Diplester dan Terlihat Kurang Sehat, Hampir Berbarengan dengan Sakitnya Jokowi, Kenapa Ya?
Luhut Akui 4 Pulau di Singkil Aceh Sudah Dilirik Investor Buat Bangun Resort
Ulil Panen Kritik Usai Sebut Penolak Tambang Wahabi: Semua yang Nggak Sejalan dengan PBNU Dicap Wahabi