Pembebasan tersebut dilakukan dalam empat gelombang selama empat hari masa jeda kemanusiaan, yang kemudian diperpanjang selama dua hari pada Senin malam (28/11). Sayangnya, hal berbeda dialami para sandera yang ditawan Hamas.
Saat dibebaskan para sandera Israel justru terlihat bersih dan sehat. Bahkan mereka sesekali tersenyum dan tak memasang wajah takut sama sekali. Dalam video yang beredar terlihat sandera Israel yang masih remaja ditemani neneknya diantar ke mobil jemputan.
Keduanya terlihat bersalaman dan tersenyum sambil melambaikan tangan. Bahkan sandera yang masih anak-anak tak segan untuk berpegangan tangan dengan pasukan Hamas saat berjalan bersama.
Di salah satu video yang tersebar juga melihatkan seorang wanita yang menggunakan tongkat tampak tersenyum ke pasukan Hamas. Keduanya saling bertukar salam perpisahan.
"Selamat tinggal Maya," kata salah satu pasukan Hamas. Wanita tersebut tampak tersenyum dan menjawab, "Selamat tinggal, terima kasih." Beberapa sandera juga menunjukkan sikap tak takut kepada pasukan Hamas. Mereka tampak bersalaman dengan Hamas sebelum masuk ke mobil penjemputan.
Dalam dua hari pertama jeda kemanusiaan, Israel dan Hamas menukar 41 warga Israel dan warga asing dengan 78 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Menurut perjanjian, para sandera dan tahanan akan dibebaskan secara bertahap selama jeda kemanusiaan di jalur Gaza.
Berdasarkan laporan Al Jazeera, pembebasan sandera ini ditangani langsung oleh Palang Merah Internasional Qatar dan Mesir.
Untuk diketahui, jumlah total tahanan Palestina sejak 7 Oktober 2023 menjadi 3.200 orang. Data tersebut disampaikan Palestinian Prisoners Club (PPC), organisasi non-pemerintah yang beranggotakan mantan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
“Pasukan pendudukan menangkap sedikitnya 20 warga Palestina, pada Sabtu-Minggu malam, dari kota-kota di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur,” kata PPC dalam sebuah pernyataan.
Gelombang serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong Palestina itu.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel mencapai 1.200 orang, menurut otoritas Israel.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
GMNI Pecat Resbob: Kronologi Lengkap & Alasan Pemberhentian Anggota Penghina Suku Sunda
Banjir Sumatera 2025: 1.030 Korban Jiwa & Polemik Penolakan Status Bencana Nasional
Presiden Prabowo Ungkap Oknum TNI-Polri Terlibat Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Cuma Statistik