GELORA.ME - Seorang anak Palestina, Muhammad Nezzal, membagikan kisahnya yang memilukan saat berada di penjara Israel.
Nezal dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok Hamas Palestina. Saat kembali menghirup udara bebas, Ia pun membagikan kisah pilunya selama berada di tahanan.
Ia bersama sejumlah tahanan lainnya harus pasrah menerima prilaku brutal tentara Israel yang seolah tak punya hati. Bagaimana tidak, hari-harinya seolah bagai mimpi buruk, karena seringnya ia mendapat perlakukan yang tidak manusiawi dari militer Israel di dalam penjara.
Nezzal, yang pulang ke rumah dengan kondisi patah tulang di tubuhnya, mengatakan pasukan Israel terus-menerus menggerebek sel dan memukuli para tahanan.
"Pasukan pendudukan menyerang kami secara brutal. Mereka memukuli beberapa tahanan hingga mereka kehilangan kesadaran, dan yang lainnya menangis karena kejamnya penyiksaan,” ujar Nezzal, seperti yang dilansir kantor berita Anadolu.
Perlakukan sadis yang dilakukan militer Israel membuat tak sedikit dari para tahanan mengalami hilang kesadaran.
Bahkan, saat hilangnya kesadaran tentara Israel langsung mengeluarkan warga palestina tersebut keluar dari tahanan. “Beberapa kehilangan kesadaran akibat pemukulan di penjara.
Ada seorang tahanan; setelah kehilangan kesadaran karena dipukuli, mereka mengeluarkannya dari sel, dan saya pikir mungkin dia telah meninggal, tetapi kami tidak dapat mengetahui apa pun tentang dia," kata Nezzal menjadi satu dari sekian banyak anak-anak Palestina yang beruntung, karena tak sampai hilang kesadaran saat diperlakukan brutal oleh tentara Israel, namun sejumlah bagian tubuhnya mengalami penyiksaan yang menyebabkan patah tulang.
"Tulang jari patah,memar dibagian tubuh dan sebulan rasanya seperti 20 tahun." Ungkap Nezzal.
Diketahui, Nezzal ditangkap tiga bulan lalu di Kabatiye, Jenin, Tepi Barat, dan ditempatkan di penjara administratif selama enam bulan.
Berdasarkan kesepakatan pertukaran tahanan yang mulai berlaku pada 24 November lalu, sebanyak 50 warga Israel dibebaskan dengan imbalan 150 perempuan dan anak-anak Palestina dibebaskan dari penjara Israel.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG
Bestari Barus Buka Suara Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ini Alasan Kontroversialnya