Sebelum pecahnya perang, Israel awalnya berencana untuk meningkatkan proyeksi pertumbuhan tahunannya menjadi 3,4 persen, tetapi dampak langsung perang telah mengakibatkan pemangkasan sebesar 1,4 point persentase, karena banyaknya sentimen publik terhadap Tel Aviv.
"Faktor utama yang membebani pertumbuhan adalah sentimen konsumen yang buruk yang kemungkinan besar akan berdampak pada belanja swasta yang datar, yang merupakan pendorong pertumbuhan utama Israel. Sementara ekspor diperkirakan akan turun 0,6 persen tahun ini," kata kementerian.
Perekonomian Israel pada 2022 diketahui telah bertumbuh sebesar 6,5 persen, namun situasi perang telah menciptakan bola api sendiri bagi ekonomi Tel Aviv.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Pantura Semarang-Demak Akhirnya Lancar! Ini 5 Titik Rawan & Solusi Dishub
Partai Perindo Papua: Komitmen Nyata Dongkrak Ekonomi & Kesejahteraan 2029
Anies Baswedan Bantah Klaim Prabowo: Fakta Pengangguran di Lapangan Justru Berkebalikan dengan Data
Presiden Prabowo Terharu Baca Surat Siswa SRMP, Isinya: Tunggu Kami Ya Pak