"Kita menyepakati dengan Amin juga, penggunaan suatu instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan Amin karena merasakan hal yang sama," ungkap Hasto.
Hasto berharap, pada pesta demokrasi lima tahunan ini semua pihak harus mengindahkan demokrasi itu sendiri.
"Sehingga inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada di koridornya, demokrasi berada pada rakyat yang mengambil keputusan, bukan pada elite, dan itu harus dibangun suatu narasi bagi masa depan," tuturnya.
Lebih jauh, Hasto merasa prihatin dengan cara-cara yang antidemokrasi tersebut masif terjadi menjelang Pemilu 2024. Padahal seharusnya demokrasi di Indonesia bergerak maju ke depan, bukan sebaliknya.
"Karena Indonesia yang sebelumnya dipuji dengan track record demokrasi yang baik, tapi kemudian mundur ke belakang, bahkan terjadi the darkness of Indonesian democracy. Ini yang kami sangat prihatin," tandasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Banjir Sumatera 2025: 1.030 Korban Jiwa & Polemik Penolakan Status Bencana Nasional
Presiden Prabowo Ungkap Oknum TNI-Polri Terlibat Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Cuma Statistik
Prabowo Ungkap Nama Pejabat TNI-Polri Dalang Ilegal Logging Penyebab Banjir Bandang Sumatra