Selama 40 hari, kata Erdogan, Israel bisa melanjutkan pembantaian tanpa henti mereka karena mendapat dukungan penuh dari AS dan negara-negara barat. Israel juga tak segan melanggar aturan internasional dengan menargetkan sekolah, tempat ibadah, rumah sakit, pasar dan memaksa warga sipil meninggalkan tempat tinggal mereka.
"Mereka menyebut Hamas sebagai kelompok teroris, padahal Hamas adalah partai politik yang memenangkan pemilu. Anda telah merampas hak-hak mereka yang memenangkan pemilu. Isral dan Amerika Serikat melakukan ini secara bersama-sama," ungkap Erdogan.
Erdogan lalu menyebut, setidaknya dua per tiga dari sekitar 12.000 warga Gaza yang dibantai oleh Israel adalah perempuan dan anak-anak. Israel telah melakukan serangan paling keji terhadap warga sipil.
"Perang bukanlah kata yang bisa kita gunakan untuk menggambarkan apa yang terjadi di Gaza. Bahkan perang pun punya etika, hukum, dan batasan," kritiknya.
Ia mengatakan, Israel bahkan sudah bicara soal rencana membunuh lebih dari dua juta warga sipil Palestina dengan bom atom. Ancaman itu oleh Otoritas Palestina telah dilaporkan kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Ancaman tersebut diucapkan oleh Menteri Warisan Israel, Amichay Eliyahu, yang merupakan anggota partai sayap kanan Otzma Yehudit. Akibat pernyataan tersebut, ia diskors dari pertemuan pemerintah sampai waktu yang tak ditentukan. Israel selama ini tak pernah secara terbuka mengakui apakah mereka punya senjata nuklir atau tidak.
"Para menteri Israel mengatakan mereka punya bom nuklir, tapi IAEA tidak mengambil tindakan. Mereka, orang-orang yang menoleransi pembakaran Al-Quran dengan alasan kebebasan berekspresi, namun menahan orang-orang yang punya hati nurani untuk memprotes pembataian di Gaza," tegas Erdogan.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Kasus Misteri Kematian Terapis RTA di Pejaten: Pencabutan Laporan & 22 Saksi Diperiksa
Layanan Perjalanan Bisnis 24/7 AladinTravel: Solusi Efisiensi Perjalanan Dinas Perusahaan
Trump Tegaskan Alasan AS Lakukan Uji Coba Senjata Nuklir, Ini Kata-Katanya
Banjir Bandang Jati Padang 1.5 Meter: Kronologi & Dampak Jebolnya Tanggul Baswedan