Setidaknya, ada dua poster yang memuat pesan politik berisi kata-kata satire.
Kata-kata pertama adalah, "Kami Perintis Bukan Pewaris". Sementara di poster kedua pesan politiknya berbunyi, "Kepo Boleh Nepo Jangan".
Belakangan ini, PDIP selaku pengusung Ganjar-Mahfud bersitegang dengan keluarga Presiden Joko Widodo yang berbeda haluan politik pada Pilpres 2024.
Terutama setelah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, lolos menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, dan diusung sejumlah partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.
Beberapa politisi PDIP pun telah menyampaikan sindiran-sindiran halus kepada Jokowi, baik dalam tema wacana "dinasti politik" maupun "pengkhianatan".
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
OPEC+ Naikkan Produksi Minyak 137 Ribu BPH: Dampak pada Harga & Pasar Global
106 WNI Ditangkap di Kamboja Terkait Scam Online, Ini Faktanya
Hary Tanoesoedibjo: Pemimpin Berintegritas Kunci Utama Masyarakat Naik Kelas
Wafatnya PB XIII Hangabehi, Raja Keraton Solo: Jenazah Tiba & Akan Dimakamkan di Imogiri