Presiden Jokowi, Menepuk Air di Dulang, Terpercik Muka Sendiri

- Senin, 13 November 2023 | 11:30 WIB
Presiden Jokowi, Menepuk Air di Dulang, Terpercik Muka Sendiri



OLEH: SIRRA PRAYUNA

PRESIDEN Joko Widodo dalam sambutan perayaan hari ulang tahun ke-59 Partai Golkar pada 6 November 2023, mengatakan, "Yang saya lihat akhir-akhir ini adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat".


Jokowi kemudian melanjutkan bahwa mestinya pertarungan Pilpres 2024 berisi gagasan, pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan.





"Kalau yang terjadi pertarungan perasaan repot semua kita,"  tegas Jokowi.


Pidato Presiden Jokowi itu seperti  peribahasa menepuk air di dulang terpercik muka sendiri.


Pernyataan Presiden adalah kalimat yang merefleksikan sebuah keresahan tehadap gonjang-ganjing situasi politik menjelang Pemilu 2024.  


Pernyataan tersebut sesungguhnya diarahkan untuk siapa? Tentunya publik akan menduga bahwa diarahkan ke PDI Perjuangan. Karena PDI Perjuangan dengan tegas telah menarik garis demarkasi, "Yang dulunya kawan, sekarang menjadi lawan".


Gestur Presiden Jokowi dalam pidatonya adalah gestur kegalauan, kekecewaan dan kemarahan. Jika kita telisik, bukankah gonjang-ganjing bangsa ini lahir dari adanya persekongkolan lingkaran Istana.


Publik akan selalu ingat dan tak bisa melupakannya. Presiden Jokowi acap kali mengumbar pernyataan di berbagai kesempatan, seperti terkait soal cawe-cawe.


Presiden Jokowi mengatakan, "Tidak ikut cawe-cawe dalam urusan pilpres, bukan urusan saya, tetapi urusan partai politik atau gabungan partai politik".


Demikian halnya dengan sang putra mahkota, Gibran Rakabuming Raka. Saat ditanya awak media soal wacana Gibran akan maju sebagai cawapres, Presiden Jokowi tegas menjawab, "Yang benar saja, baru dua tahun jadi walikota, nggak logis".

Halaman:

Komentar