Di antaranya, dua tentara dari Batalyon 7107 Korps Teknik Tempur, seorang prajurit dari Batalyon 198 Brigade 460, dan seorang prajurit dari Batalyon 196 Brigade 460.
Menanggapi konflik yang semakin memanas, negara-negara G7 (AS, Italia, Inggris, Perancis, Jepang, Kanada, dan Jerman) mengeluarkan pernyataan yang mengecam Hamas dan mendukung hak pembelaan diri Israel.
Namun, kelompok tersebut juga turut menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke wilayah Gaza.
Permintaan tersebut pun mencapai kesepakatan dengan PM Israel, Benjamin Netanyahu, yang menyetujui adanya jeda singkat untuk memberikan bantuan kepada warga sipil.
Namun, Israel tetap menolak gencatan senjata, kecuali Hamas bersedia membebaskan sekitar 240 warga Israel yang mereka sandera.
Sementara itu, ketika dimintai keterangan mengenai berapa lama perang akan berlangsung, pihak Israel, melalui seorang juru bicaranya menyatakan, perang akan terus berlangsung untuk waktu yang tidak dapat ditentukan.
“Tidak ada batasan,” kata Benny Gantz, anggota Kabinet Perang Israel.
Dalam pernyataannya, Gentz juga menjelaskan, Israel belum memiliki visi dan rencana apapun terhadap Jalur Gaza jika mereka berhasil menghancurkan kekuasaan Hamas.
Namun, kemungkinan besar hal itu akan mencakup perlindungan keamanan dari Israel di wilayah tersebut pasca berakhirnya perang
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Viral Mobil SPPG Angkut Babi di Nias, BGN Laporkan ke Polisi
Hasil Liga Italia Pekan 10: Debut Manis Spalletti Bawa Juventus Menang, Napoli Ditahan Como
Gempa Magnitudo 3.0 Guncang Bandung, Terasa hingga Kertasari dan Pangalengan
Samia Suluhu Hassan Menang Pemilu Tanzania 2025: Kemenangan 97% Diwarnai Protes Berdarah