Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Berpidato soal Perang Israel-Hamas, Ini 5 Poin Kesimpulannya

- Sabtu, 04 November 2023 | 09:00 WIB
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Berpidato soal Perang Israel-Hamas, Ini 5 Poin Kesimpulannya


“Sejak revolusi Iran, Iran selalu secara terbuka menerima dan mendukung faksi-faksi perlawanan di Lebanon, Palestina, dan di wilayah tersebut."


"Namun, mereka tidak menjalankan wewenang atau kendali apa pun terhadap faksi-faksi tersebut atau kepemimpinan mereka. Dan apa yang terjadi membuktikan fakta ini.”


3. AS bertanggung jawab atas perang di Gaza


Nasrallah juga menyalahkan AS atas berlanjutnya kekerasan di Gaza.


“Gaza dan warga Gaza terguncang akibat pemboman udara yang biadab, ganas, brutal, kejam, dan tanpa ampun,” katanya.


Dia menuduh AS tetap diam melihat ribuan bayi dan anak-anak di Gaza yang "hancur" akibat rudal Israel.


Nasrallah mengatakan tanggapan AS mengungkap kemunafikan Barat terhadap isu-isu seperti demokrasi dan supremasi hukum.


“Kami tinggal di hutan. Kita semua harus membuktikan fakta ini. Amerika Serikat sepenuhnya bertanggung jawab atas perang yang berkecamuk di Gaza, melawan orang-orang yang tidak bersenjata dan tidak berdaya,” katanya.




4. Hizbullah sudah ikut berperang sejak 8 Oktober


Nasrallah mengatakan bahwa Hizbullah memasuki perang sehari setelah serangan Hamas terjadi.


“Beberapa orang mengklaim bahwa kami akan terlibat dalam perang. Saya beritahu Anda, kami sudah terlibat dalam pertempuran ini sejak 8 Oktober,” kata Nasrallah.


“Perlawanan Islam di Lebanon mulai beroperasi keesokan harinya.”


“Apa yang terjadi di front kami sangat penting dan signifikan,” kata Nasrallah.


“Namun saya jamin ini bukanlah akhir. Ini tidak akan cukup.”


5. Meminta lebih banyak dukungan dari negara-negara Arab


Nasrallah juga menyerukan negara-negara Arab lainnya untuk membantu Gaza.


“Kami menyerukan negara-negara Arab dan Muslim untuk memutus pasokan minyak dan gas serta makanan dari Israel,” kata Nasrallah.


Ia membuat seruan yang sama yang dibuat Iran awal pekan ini.


Dia berkata bahwa dia berharap pada suatu saat nanti, seluruh umat manusia akan mendengarkan alasan yang masuk akal.


Sumber: Tribunnews

Halaman:

Komentar