Hacker itu lantas menjual dokumen rahasia dan sensitif dari web tersebut di pasar gelap.
Sebagai buktinya, kata akun tersebut, hacker itu membagikan tangkapan layar dan menegaskan bahwa server tersebut berisi sekitar 1,64 TB data. Ia mengatakan, analisis tangkapan layar itu, tidak menutup kemungkinan bahwa hacker memang mengakses situs tersebut.
Akun tersebut belum bisa memastikan bagaimana cara hacker menembus situs Kementerian Pertahanan. Namun, kata dia, salah satu skenario yang mungkin terjadi adalah melalui penggunaan akun yang dibocorkan malware stealer.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa sekitar 1.484 dokumen atau data yang berhubungan dengan Kementerian Pertahanan, tersekspos di web pasar gelap karena malware Stealer,” ujar @stealthmole_int dalam utasnya, dikutip Tempo, Kamis, 2 November 2023.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Wafatnya PB XIII Hangabehi, Raja Keraton Solo: Jenazah Tiba & Akan Dimakamkan di Imogiri
Tarian Nusantara Meriahkan Pembukaan Rakernas dan HUT ke-11 Partai Perindo
Partai Perindo Dorong Revisi UU Pemilu, Parliamentary Threshold Jadi Fokus Utama
Partai Perindo Dorong Revisi UU Pemilu, Usul PT 4% Diturunkan di Rakernas