"Terima kasih dan apresiasi kami sampaikan kepada Al-Azhar sebagai institusi atas jasa dan peranannya selama ini kepada bangsa Indonesia, dimana para alumni telah berhasil mengambil peran aktif dalam memajukan Indonesia di berbagai bidang," jelas Syafruddin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/10).
Ia menambahkan, lebih dari 10 abad Al-Azhar secara nyata mendidik dari generasi ke generasi dengan pandangan wasatiyah Islamnya, sehingga risalah Al-Azhar menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Pandangan wasathiyah Islam yang dikembangkan Al-Azhar itu menjadi model dan rujukan dalam mewujudkan perdamaian dunia (assalam fil alamin).
"Mesir merupakan pusat peradaban yang menerangi dunia. Keberadaan Al-Azhar di Mesir merupakan tonggak penting dalam menerangi dunia dengan cahaya keIslaman yang ramah dari timur hingga barat," sambung mantan Wakapolri ini.
Sementara itu, Wakil Sekjen DMI yang juga Wakil Ketua Lazis ASFA, KH Anizar Masyhadi menyampaikan, pengalaman Al-Azhar yang mampu bertahan lebih dari 10 abad harus ditiru oleh lembaga pendidikan di Indonesia.
"Pesantren dan lembaga pendidikan di Indonesia telah merasakan hasil yang diperankan Al-Azhar, dimana para alumninya berkiprah di Indonesia menjadi ulama, cendekiawan, rektor, pimpinan pesantren dan ormas keIslaman," tegas KH Anizar.
Sumber: RMOL
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG
Bestari Barus Buka Suara Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ini Alasan Kontroversialnya
Kota Wisata Ecovia Cibubur: Hunian Hijau Harga 1,8 M oleh Sinar Mas Land