Untuk mencegah penyergapan ketika tentara masuk lebih jauh ke dalam jaringan labirin, “bom spons” akan menutup celah yang mungkin dieksploitasi oleh Hamas. Gadget khusus ini ditempatkan dalam wadah plastik dengan pembatas logam di antara dua cairan. Senyawa tersebut akan digabungkan sebagai bom untuk menutup jalur terowongan.
Untuk menemukan terowongan, tim khusus dalam korps teknik IDF diorganisasikan ke dalam unit pengintaian dan dilengkapi dengan radar penembus tanah, sensor udara dan darat, serta sistem pengeboran khusus. Sesuai laporan, IDF juga telah diberikan peralatan khusus yang memungkinkan mereka melihat ke bawah tanah.
Di antara unit elit yang ditugaskan untuk bergerak di bawah tanah adalah Yahalom, komando spesialis dari Korps Teknik Tempur Israel dikenal sebagai "musang", yang berspesialisasi dalam menemukan, membersihkan, dan menghancurkan terowongan.
Meskipun cahaya sekitar diperlukan agar kacamata penglihatan malam dapat berfungsi dengan baik, tentara yang bergerak di bawah tanah hanya mengandalkan teknologi termal untuk melihat dalam kegelapan total karena semua cahaya alami tidak ada.
Radio baru juga telah dikembangkan yang dirancang khusus untuk berfungsi dalam kondisi sulit seperti yang terjadi di bawah tanah ini. Drone dan robot juga dapat digunakan oleh Israel untuk membantu navigasi terowongan, meskipun penempatannya di bawah tanah sejauh ini terbukti menantang.
Hamas didirikan di Gaza pada tahun 1987 dan dilaporkan mulai menggali terowongan pada pertengahan tahun 1990-an. Jaringan terowongan adalah alasan utama mengapa Hamas lebih kuat di Gaza dibandingkan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Pembuatan terowongan menjadi lebih mudah pada tahun 2005 ketika Israel menarik tentara dan pemukimnya keluar dari Gaza, dan ketika Hamas memenangkan kekuasaan pada pemilu tahun 2006.
Sumber: inilah
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Senat AS Tolak Kebijakan Tarif Trump, Dukungan Lintas Partai Terbentuk
3 Oknum Polisi Penabrak Pejalan Kaki di Medan Ditahan di Patsus, Ini Kronologinya
Wakil Bupati Pidie Jaya Diduga Aniaya Kepala SPPG: Kronologi Lengkap & Respons BGN
IIF Perkuat Investasi Energi Terbarukan untuk Dukung Transisi Hijau & NZE 2060