"Kita lihat negara tetangga kita Filipina, Vietnam, Thailand, baht, dan Korean won, bahkan Malaysia Rupee semuanya mengalami depresiasi yang cukup dalam. Dalam hal ini Indonesia mengalami depresiasi ytd 0,7% adalah karena dolar yang cenderung sangat menguat," tutur Sri Mulyani.
Seperti diketahui, belakangan ini nilai tukar rupiah sedang digencet dolar AS yang menguat ke level hampir Rp 16.000, tepatnya Rp 15.930 pada penutupan perdagangan Senin (23/10).
Pagi ini, nilai tukar dolar AS terlihat masih perkasa. Dolar AS dibuka pada posisi Rp 15.856 berdasarkan data RTI.
Sumber: detik
Artikel Terkait
Waspada Puncak Musim Hujan 2025-2026: November hingga Februari, Ini Daftar Wilayah Terdampak
Dewa United Hancurkan Shan United 4-1 di AFC Challenge League: Klasemen & Top Skor
Ijazah Jokowi: Rampai Nusantara Bela Hak Prerogatif & Tanggapi Roy Suryo
Balap Mobil Drag Race di Gunungkidul Porak-Poranda Diterjang Angin Kencang, Begini Kronologinya