GELORA.ME - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan depresiasi nilai tukar rupiah relatif masih baik. Kondisi ini terjadi karena dipicu oleh sentimen dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan rupiah hanya melemah 0,7% secara tahun kalender (year to date/ytd). Jadi bukan rupiah yang melemah, melainkan dolar AS yang terlalu menguat.
"Pergerakan nilai tukar kita, sebetulnya rupiah kita dalam posisi yang relatif baik depresiasinya. Meskipun orang Indonesia biasanya lihatnya nominal, tapi kalau kita lihat pergerakan nilai tukar year to date depresiasinya di 0,7%. Jadi penyebabnya mungkin bukan rupiahnya, tapi dolarnya yang menguat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Rabu (25/10/2023).
Dolar AS yang disebut menguat 2,7% ytd membuat banyak mata uang melemah tidak hanya rupiah. Depresiasinya bahkan disebut lebih dalam.
Artikel Terkait
Onadio Leonardo Dinyatakan Korban Penyalahgunaan Narkoba, Ini Fakta Lengkapnya
Rusia Tegaskan Burevestnik Bukan Uji Coba Nuklir, Ingatkan Trump Soal Perbedaannya
FPI Gelar Aksi Damai di Komnas HAM Tuntut Keadilan Tragedi KM 50: Kronologi & Tuntutan
PHK Massal PT Multistrada: 370 Karyawan Pabrik Ban di Bekasi Dipecat, Serikat Protes