Penarikan utang baru tercatat turun 58,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Pada September 2022, utang yang ditarik adalah Rp 480,4 triliun.
Secara rinci, pembiayaan utang ini terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp 181,4 triliun dan pinjaman neto sebesar Rp 17,4 triliun.
Sri Mulyani menuturkan, alokasi penerbitan SBN neto pada tahun ini adalah Rp 712,9 triliun. "Tapi kita baru merealisir 25,4 persen dari total SBN neto," ujar dia.
Menurut dia, ini juga turun tajam. Penerbitan SBN neto tahun lalu adalah Rp 470,9 triliun atau turun 61,5 persen.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Menkeu Purbaya Beri Sanksi Tegas: Importir Baju Bekas Ilegal Bakal Diblacklist Permanen!
Biaya Haji 2026 Diusulkan Rp88,4 Juta, Akankah Turun? Ini Kata DPR
Timnas Indonesia U-17 Tahan Imbang Pantai Gading 0-0, Persiapan Solid Menuju Piala Dunia!
R.C.L. Senduk: Sosok di Balik Peran Jong Celebes dalam Sumpah Pemuda 1928