"Publik Indonesia merekam itu dalam memorinya. Namun, hanya dalam sekejap GRR dengan dinginnya PDIP, meninggalkan capres yang diusung PDIP dan bergabung dengan capres lain karena dicalonkan cawapres," ungkap Andreas.
Gibran saat ini masih berstatus sebagai kader partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Sikap Gibran bertentangan dengan PDIP yang telah mengusung pasangan capres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai cawapres.
"Sebagai orang muda, tentu ini mencoreng wajah politiknya sendiri, karena akan menjadi catatan buruk soal karakter pemimpin," cetus Andreas.
Sebelumnya, calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto secara resmi memutuskan bahwa Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres yang akan mendampinginya pada Pilpres 2024. Pengumuman itu digelar di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (22/10).
"Kita telah berembuk secara final secara konsensus seluruhnya sepakat mengusung prabowo subianto sebagai capres KIM dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju," ucap Prabowo.
Menteri Pertahanan (Menhan) ini menekankan bahwa tak ada yang perlu diperdebatkan mengenai keputusan tersebut. Menurutnya, keputusan itu berdasarkan konsensus dari para parpol KIM.
"Tidak perlu ada yang ditanyakan lagi ini keputusan, afirmasi bulat dan konsensus dan kita siap maju untuk Indonesia Maju," pungkasnya.
Sumber: jawapos
Artikel Terkait
Hujan & Angin Kencang Terjang Bogor, 20 Rumah Rusak Berat!
Shella Saukia Bantu Perempuan Aceh Diceraikan Suami Usai Lulus PPPK, Beri Modal Usaha!
BNI Agen46 Cetak 79,81 Juta Transaksi, Tumbuh 37,2% Berkat Strategi Ini
Trump Tantang Putin: Kita Lihat 6 Bulan Lagi Soal Dampak Sanksi AS