Sejak Sabtu (7/10), Israel telah menggempur kawasan Palestina sebagai bentuk balasan atas serangan kelompok perlawanan Hamas. Tak hanya digempur dengan serangan udara, Jalur Gaza kini juga dikepung oleh militer Israel atas perintah Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Jalur Gaza — wilayah kantong yang diapit laut dan sebagian besar area Israel, berada dalam keterbatasan akses terhadap bantuan kemanusiaan. Dalam pernyataan sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, seluruh rumah sakit di Gaza beroperasi dengan kapasitas penuh imbas meningkatnya gempuran serangan udara Israel.
"Karena terlalu padat, pasien dan korban luka-luka ditampung di lantai-lantai rumah sakit dan menerima perawatan dengan cara seperti itu," kata juru bicara Kementerian Kesehatan, Esref al-Kudra.
Al-Kudra membenarkan bahwa Israel terus memutus aliran listrik, air, hingga bahan bakar — mengancam munculnya bencana lingkungan dan kesehatan masif di Gaza, yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta rakyat Palestina.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Banjir Sumatera 2025: 1.030 Korban Jiwa & Polemik Penolakan Status Bencana Nasional
Presiden Prabowo Ungkap Oknum TNI-Polri Terlibat Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Cuma Statistik
Prabowo Ungkap Nama Pejabat TNI-Polri Dalang Ilegal Logging Penyebab Banjir Bandang Sumatra