Selain hukuman penjara seumur hidup, Dawut juga dicabut hak-hak politiknya seumur hidup, kata Dui Hua.
Akida Pulat, putri Dawut, dalam pernyataan yang disampaikan melalui Dui Hua, menyeru kepada pemerintah China agar membebaskan ibunya.
“Saya mengkhawatirkan ibu saya setiap hari. Membayangkan ibu saya yang tidak bersalah harus menghabiskan hidupnya di penjara telah mendatangkan rasa sakit yang tak tertahankan bagi saya. China, tunjukkan belas kasihanmu dan lepaskan ibu saya yang tidak bersalah,” kata Akida Pulat.
Saat ditangkap pada Desember 2017, Dawut sedang mengajar di Xinjiang University College of Humanities, di mana dia juga mendirikan Ethnic Minorities Research Centre pada 2007.
Banyak institusi akademis yang pernah berhubungan dengan Dawut melalui karyanya, termasuk perguruan tinggi ternama seperti Harvard, Cornell, British Columbia, Pennsylvania, Washington, Indiana, dan Cambridge, bergabung untuk menyerukan pembebasan Dawut.
Sumber: herald
Artikel Terkait
Kronologi Lengkap & Motif Pembunuhan Alvaro Kiano oleh Ayah Tiri, Alex Iskandar
Download Snack Video Tanpa Watermark 2024: Mudah, Cepat & Gratis
Gus Yahya Tantang Rais Aam Selesaikan Pemecatan di Muktamar PBNU 2026: Ini Jadwal dan Klaimnya
Gus Yahya Bantah Pemecatannya dari Ketum PBNU: Ini Alasan Suratnya Tidak Sah