GELORA.ME - Pedagang di Pasar Kutabumi kembali berjualan pasca tragedi penyerangan preman pada Minggu (24/9/2023). Namun, sebagian besar dari pedagang memilih tidak berjualan karena insiden tersebut traumatis.
Fatimah selaku perwakilan kelompok pedagang Pasar Kutabumi mengaku sebanyak 50% pedagang memilih tidak berjualan. Pedagang yang berani berjualan karena dijamin keamanannya oleh Kapolres Kota Tangerang yang mendatangi pasar tersebut.
Kronologi Penyerangan
Penyerangan massa preman di Kabupaten Tangerang itu diduga karena adanya rencana relokasi pasar. Para preman menyasar pedagang yang menolak proyek tersebut.
Prihadi selaku salah seorang pedagang mengatakan bahwa ia dan ratusan pedagang mencegah penutupan pintu pasar dengan batu kerikil oleh pengembang.
Prihadi juga menjadi korban pemukulan para preman. Ia mengalami luka di kepala dan sesak dada karena pukulan.
"Karena kami sudah mendapatkan informasi jika pengembang akan mengerahkan preman-preman dan menutup pintu pasar dengan batu kerikil. Kami bersiaga untuk menghadang penutupan pintu dan mempertahankan pasar," jelasnya.
Kemudian, para preman membabi buta merusak kios dan memukul pedagang yang berada di hadapannya. Tak hanya melakukan penyerangan, preman juga menjarah barang dagangan, mengambil uang pedagang, dan aksi anarkis lainnya.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Ungkap Oknum TNI-Polri Terlibat Penyelundupan Timah Bangka
Kritik Pedas Pernyataan Prabowo Soal Bencana: Nyawa Rakyat Bukan Cuma Statistik
Prabowo Ungkap Nama Pejabat TNI-Polri Dalang Ilegal Logging Penyebab Banjir Bandang Sumatra
Mardiansyah Semar Sebut Kasus Ijazah Jokowi Orkestrasi Politik Pasca Pilpres 2024