GELORA.ME - Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi, Ahmad Zaki, mengaku diteror akan dibunuh oleh orang tidak dikenal (OTK) lewat pesan WhatsApp.
Diketahui, Zaki memang sempat disorot karena berorasi menolak kehadiran Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansarullah yang berkunjung ke kampusnya, beberapa waktu lalu. “Saya diancaman dibunuh lewat pesan WhatsApp. Saya dikata-katai dengan perkataan kotor," ujarnya, Senin (28/8/2023).
Berita ancaman itu pun ditanggapi oleh Gubernur Mahyeldi lewat Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Sumbar, Mursalim. Menurutnya, Gubernru Sumbar menyarankan agar oknum mahasiswa UIN Bukittinggi yang mengaku diancam itu, segera melapor ke pihak kepolisian.
Kemudian, Mahyeldi mengingatkan agar jangan sampai ada pihak-pihak yang mencoba bermain api dengan memanfaatkan situasi pasca aksi unjuk rasa sebagian warga Air Bangis, Pasaman Barat, terhadap rencana Proyek Strategi Nasional (PSN).
"Negara kita ini negara hukum. Kita punya aturan. Kita punya penegak hukum. Tentu saja, penegak hukum tidak akan tinggal diam kalau ada pihak-pihak yang mencoba memperkeruh suasana dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," kata Mursalim lewat keterangan tertulisnya.
Artikel Terkait
Prabowo Ungkap Nama Pejabat TNI-Polri Dalang Ilegal Logging Penyebab Banjir Bandang Sumatra
Mardiansyah Semar Sebut Kasus Ijazah Jokowi Orkestrasi Politik Pasca Pilpres 2024
Bigmo Bongkar Modus Resbob Hampir Korupsi Donasi Banjir Rp185 Juta di Podcast Deddy Corbuzier
Viral Patung Liberty Roboh di Brasil: Fakta, Penyebab, dan Kronologi Lengkap