Gus Fahrur berharap KSAD Dudung konsisten menjalankan komitmennya untuk menjadikan TNI AD sebagai garda terdepan menjaga keamanan di Papua. Masyarakat Indonesia bagian timur itu juga terus diberikan pemahaman tentang pembangunan dan ke Indonesiaan.
“Kita ingin mereka memberikan pendekatan yang lebih humanis, mungkin ada kesalahpahaman perlu diluruskan karena TNI banyak diprovokasi oleh pihak lain. Jadi mereka harus memberikan pendekatan dan pemahaman yang baik bahwa pemerintah sudah sangat berbuat baik sama mereka,” harapnya.
Gus Fahrur juga mendorong KSAD Dudung untuk tidak mentolelir kolompok-kolompok yang melakukan gerakan, yang berpotensi mengganggu keamanan dan memecah belah masyarakat. Persatuan dan kesatuan bangsa harus terus digelorakan di tengah-tengah masyarakat.
“Jadi ada dua sisi, sisi masyarakat harus didekati secara humanis, diberi pengertian tentang pentingnya persatuan dan pembangunan. Tapi, di sisi yang lain mereka yang mengganggu keamanan itu harus ditindak tegas supaya mereka tidak terus merongrong keamanan karena mereka ada tujuan-tujuan untuk memecah belah Indonesia,” pungkas Gus Fahrur. []
Artikel Terkait
Prabowo dan Xi Jinping Berjabat Tangan di KTT APEC 2025, Bahas Kerja Sama dan Stabilitas Global
Mahfud MD Ungkap 3 Kejanggalan Proyek Kereta Cepat Whoosh: Skema, Bunga 2000%, hingga Transparansi
Warga Jati Padang Tolak Tanggul, Desak Gubernur DKI Beri Solusi Permanen Atasi Banjir
Gempa Magnitudo 4.3 Guncang Jayapura, BMKG Imbau Waspada Gempa Susulan