Dirinya membandingkan kunker di daerah Brebes dan Tegal dengan kunker di Luar Negeri.
Kalimatnya dalam menyampaikan argumen inilah dianggap menimbulkan kontroversi. Pasalnya dirinya menyebut Daripada kunker ke Brebes, Tegal beli telur asin, dan kentutnya bau mending ke luar negeri.
"Daripada kunker ke Brebes, Tegal beli telur asin, kentutnya bau. Mendingan berangkat kami ke luar negeri,” ungkapnya.
Ia pun kemudian menceritakan pengalamannya saat melakukan kunker ke Jepang untuk belajar menangani sampah.
Ia menyebut sampah disana tidak menimbulkan bau karena warganya disiplin.
Selain itu Ia juga menceritakan pengalamannya saat kunker ke Rusia.
Menurutnya budaya Indonesia dengan mudah diterima disana.
Ia menceritakan adanya patung Bung Karno di tengah kota Moskow.
Ia kemudian mengutarakan keinginannya melakukan pertukaran budaya ke Moscow.***
Sumber: suarapantura
Artikel Terkait
Filosofi Tat Twam Asi: Rahasia Nilai Kemanusiaan Bung Karno yang Diumbar Megawati
Timnas Futsal Indonesia Vs Australia 2025: Uji Coba Krusial Jelang SEA Games, Live di Indonesia Arena
PNM Raih Penghargaan Inovasi Keuangan Berkelanjutan di CNN Indonesia Awards 2025, Bukti Komitmen untuk UMKM dan Perempuan
Mahfud MD Sebut Jokowi Lugu di Awal Pemerintahan, Soroti Proyek Whoosh