"Gue sebagai seorang ayah mempunyai otoritas melindungi anak-anak gue, ngasih tahu fondasi mana yang banar mana salah. Mereka soalnya mementingkan feeling bukan kebenaran," tandasnya.
Lebih lanjut Daniel mewanti-wanti para orangtua untuk lebih menanamkan pondasi pendidikan di rumah ketimbang di sekolah.
"Gue berharap baget dengan adanya isu ini, orangtua akhirnya sadar kita sebagai orangtua memulai pondasi tersebut di rumah dan bukan diberikan sepenuhnya ke sekolah," tandasnya.
Menurut Daniel, sekolah internasional bisa saja memiliki agenda tersendiri yang mereka bawa dari negaranya.
"Sekolah kadang cuma fokus sama agendanya mereka, apa pun agenda yang ada di negara mereka karena. Memang ada beberapa agenda yang harus diterapkan dan harus disetujui, siapa pun dingerin ini kalau lo adalah orangtua yang anaknya sekolah di internasional, be more involve dengan anak-anak lo," ujar Daniel.
"Jangan sampai tanpa kita sadarin kita pingin kasih edukasi tapi sayang sekolah punya agende terselubung yang merusah moralisas kita," tuturnya.
Sumber: suara
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Wapres Gibran Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas, Ajak Masyarakat Ikuti Program CKG
Perampok dari Lampung Dihajar Massa Usai Gasak Perhiasan Nenek 75 Tahun di Brebes
3 Jalur Alternatif Bengkulu ke Padang 2024: Rute Tercepat & Paling Aman
KPK Percepat Penyelidikan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Imbau Pihak Terkait Kooperatif