GELORA.ME - Cipto (45), pasien obesitas berbobot 200 kilogram (kg), akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama 8 hari di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Proses pemindahan jenazahnya menjadi tantangan karena tubuhnya yang besar dan berat. Karena itu, jenazah harus diangkut menggunakan alat khusus berupa troli buatan dari papan.
Ristanto, kakak dari almarhum, menceritakan bahwa adiknya harus diangkut menggunakan troli saat dipindahkan ke mobil ambulans.
Troli tersebut merupakan alat buatan sendiri yang disediakan oleh RSCM agar memudahkan proses pemindahan jenazah ke mobil dan ke tempat pemakaman.
"Saat di RSCM, jenazah hanya bisa diangkut hingga ambulans menggunakan alat seperti troli buatan dari papan agar mudah diangkat ke mobil dan menuju ke tempat pemakaman," kata Ristanto saat dikonfirmasi pada Kamis, (20/7/2023).
Setelah tiba di tempat pemakaman di Tegal, Jawa Tengah pada Rabu, 19 Juli, jenazah kembali harus diturunkan dari mobil ambulans menggunakan troli sebelum dimasukkan ke dalam liang lahat.
"Jenazah dibawa ke kuburan dengan diturunkan dari ambulans menggunakan troli. Namun, karena cuacanya tidak hujan, sehingga proses penguburan dapat berjalan dengan lancar. Jika cuaca hujan, mungkin akan sulit untuk mendorong troli menuju liang lahat," ungkapnya.
Artikel Terkait
KTT APEC 2025: Presiden Prabowo Tiba di Korea Selatan, Bahas Tema & Agenda Prioritas
Konferensi LKLB 2025: Penguatan Toleransi dan Pendidikan Multikultural di Jakarta
Banjir Jakarta Lumpuhkan Lalu Lintas, Genangan Air Capai 90 Sentimeter di Warung Buncit
Kritik Ferdinand Hutahean Soal Utang Kereta Cepat Whoosh: Beban APBN Triliunan Akibat Kebijakan Jokowi?