Dia mencontohkan, salah satu ironisme dari fenomena impor buah ini terjadi pada komoditas buah alpukat. Padahal, semestinya Indonesia tidak harus mengimpor alpukat, karena para petani lokal seharusnya juga bisa menanam alpukat itu sendiri.
"Ironisnya lagi, kita impor alpukat dari Australia, sinting. Padahal kita bisa tanam itu," kata Moeldoko.
Karenanya, Moeldoko pun mendorong inventarisasi berbagai jenis produk buah-buah tropis unggulan khas Tanah Air, yang dibutuhkan oleh negara-negara lain terutama di kawasan ASEAN. Supaya, peluang semacam itu tidak hanya di kuasai oleh negara seperti Thailand, dan Indonesia bisa memanfaatkan peluang pasar bagi buah-buahan yang sebenarnya bisa dibudidayakan di Tanah Air.
"Kita harus menginventarisasi produk-produk unggulan kita, atau buah-buahan tropis yang bisa kita hasilkan dan dibutuhkan oleh dunia luar. Karena kita salah satu yang bisa menghasilkan buah tropis dibandingkan negara-negara tertentu di kawasan ASEAN. Tapi kenapa harus negara kecil seperti Thailand yang merajai itu," ujarnya.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Gubernur DKI Berikan Transportasi & Wisata Gratis untuk Atlet Popnas 2025
Alasan Kemensos Usung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Proses & Syarat yang Dipenuhi
Hary Tanoesoedibjo: Kunci Partai Perindo Jadi Partai Besar adalah Konsistensi
Pramono Anung Buka Popnas & Peparpenas 2025: Jakarta Tuan Rahasia Pengganti