Keringanan itu dihasilkan tanpa berat penumpang dan bahan bakar mencapai 10%-25% usai material komposit ada di badan pesawat. Di sisi lain, Habibie juga berperan dalam pembuatan pesawat pertama anak bangsa, yakni N-250 Gatotkaca.
5. Pemecahan Persamaan Helmhotz
Ahli matematika asal Tasikmalaya, Yogi Ahmad Erlangga menemukan cara pemecahan persamaan Helmholtz. Yakni, dengan memakai matematika numerik secara cepat. Metode ini mampu meningkatkan data seismeik pada survei cadangan minyak bumi.
Temuannya ini membuat pemrosesan data seismik menjadi ratusan kali lebih cepat. Metode itu ia hasilkan ketika tesis di Delf University of Technology, di mana sampai menarik perusahaan minyak internasional memberikan dana atas penelitiannya tersebut.
6. Penelitian Jumlah Kromosom
Dr Joe Hin Tjio, seorang ahli biologi asal Pekalongan, sempat meneliti tentang jumlah kromosom yang dimiliki manusia. Di mana setiap manusia diketahui mempunyai 26 pasang atau 46 buah kromosom yang mampu membawa miliaran DNA.
Penelitian itu dilakukan Joe Hin Tjio saat ia sedang berada di Institute of Genetics of Sweden di University of Lund, Swedia pada tahun 1956. Temuannya ini menerima sorotan dunia bahkan sampi dipublikasikan di jurnal genetika kredibel Hereditas.
7. Broadband
Khoirul menciptakan teknologi broadband yang merupakan asal muasal mobile 4G LTE. Atas kemampuannya ini, ia dipercaya menjadi salah satu peneliti terbaik di Jepang. Sementara di negaranya sendiri, ia tak banyak dibutuhkan.
8. Bahan Anti Api dan Panas dari Singkong
Lulusan Univesity of London, Randall, menciptakan bahan anti api dan anti panas dari kulit singkong. Temuannya itu banyak dipakai oleh perusahaan otomotif dunia. Di antaranya, digunakan untuk menghasilkan seperti Ford hingga Petronas.
9. Kompor Ramah lingkungan
Dosen Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang, Nurhada berhasil membuat kompor yang ramah lingkungan. Emisi gasnya sendiri berada di bawah ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia.
Namun, salah satu karya anak bangsa ini justru tak diminati di sini. Kompor yang diciptakan Nurhada itu malah lebih disukai negara lain. Sebut saja Meksiko, Peru, Timor Leste, Kamboja, Norwegia, Afrika, hingga India.
Sumber: suara
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Kuota Perempuan di DPR Meningkat: Dukung 30% Keterwakilan Perempuan di Parlemen
Downton Abbey: The Grand Finale Raih USD 104 Juta di Box Office Global, Buktikan Daya Tarik Abadi Waralaba
Wukirtech Aplikasi Pariwisata Raih Medali Emas FIKSI 2025, Karya Siswa MAN 3 Bantul
Kebakaran Gerai Ayam Goreng di Salatiga: Diduga Tabung Gas Bocor, Seluruh Penghuni Selamat