Sosok yang akrab disapa Bung Kus itu menjelaskan, banyak faktor yang menjadi alasan dilakukannya penyesuaian di lapangan. Dengan atau tanpa peran Buro Happold, pada akhirnya yang menentukan kelayakan JIS adalah FIFA.
Jika tidak sesuai standar, delegasi FIFA pasti akan menyampaikan sekaligus merekomendasikan apa saja yang perlu diperbaiki.
"Jadi ada baiknya kita tunggu saja inspeksi resmi delegasi FIFA. Kita sudahi polemik ini dan mencurahkan energi lebih banyak untuk mendukung suksesnya pelaksanaan Piala Dunia U-17," pungkasnya.
Buro Happold tidak cuma fokus dalam proyek stadion semata, melainkan juga dalam bangunan yang lain semacam Museum Elizabeth II, Museum Liverpool, The Globe Theatre, serta lain sebagainya. Mereka pula yang merancang Stadion Emirates selaku markas Arsenal dikala ini.
Indonesia sendiri telah jadi salah satu langganan yang sering memakai jasa mereka. Buro Happold berfungsi dalam pembangunan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) serta Mall Grand Indonesia.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Anggaran K/L Dikembalikan Rp 4,5 Triliun, Menkeu Purbaya Ungkap Penyebab Penyerapan Lambat
Insiden Penyerangan WNA China ke Anggota TNI di Tambang Emas Ketapang: Kronologi & Fakta Terbaru
Kritik Rencana Sawit Papua Prabowo: Swasembada Energi vs Ancaman Deforestasi
Perampokan Rumah Mewah Cilegon: Kronologi Pembunuhan Anak Politisi Maman Suherman