Sejak kecil, sang ayah mempunyai harapan agar anak-anaknya bisa menjadi guru, bukan polisi. Rumiah sendiri tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan menjadi seorang polisi, lebih lagi mempunyai jabatan tinggi di jajaran kepolisian. Saat masih remaja, Rumiah memiliki cita-cita untuk menjadi guru.
Di tahun 1975, Rumiah melanjutkan studi ke Sekolah Tinggi Olah Raga (KIP) Surabaya. Selama menjalani pendidikan, Rumiah sempat meraih prestasi di bidang olahraga dan menjadi atlet softball nasional. Bahkan, ia sempat masuk dalam tim yang bertanding di Sea Games.
Selama tiga tahun menjalani pendidikan, Rumiah Kartoredjo kemudian mendaftarkan diri ke Sekolah Perwira Militer Sukarelawan (Sepa Milsukwan) ABRI. Ia mengikuti pendidikan dan berhasil lulus dengan pangkat letnan dua.
Kemudian, di tahun 1990, Rumiah melanjutkan pendidikan ke Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa) Polri).
Selama berkarir di Polri, sejumlah posisi eksekutif pernah diemban oleh Rumiah Kartoredjo, diantaranya yaitu Komandan Peleton (Danton) Seba Polisi Wanita (Polwan), Kepala Sekolah Polwan), sampai dengan Sekretaris Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Seslemdiklat) Polri).
Kapolda perempuan pertama di Indonesia tersebut juga pernah memegang jabatan sebagai Kabag Produksi dan Dokumentasi (Kabagprodok) Divisi Humas Polri.
Karirnya melejit saat ia dilantik sebagai Kapolda Banten, yang juga menjadi Kapolda perempuan pertama di Indonesia.
Saat itu, Rumiah bersinergi dengan Gubernur Banten yang juga sama-sama perempuan yakni Ratu Atut Chosiyah. Ia mengakhiri karirnya di kepolisian dengan manis, ia pensiun dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal Polisi.
Sumber: suara
Artikel Terkait
China Buka Ekspor Logam Tanah Jarang ke AS: Dampak & Isi Kesepakatan Trump-Xi
Putusan MK Wajibkan Keterwakilan Perempuan di Pimpinan AKD DPR, Fraksi PAN Siap Dukung
4 Faktor Pemicu Hujan Lebat BMKG & Puncak Musim Hujan 1-7 November 2025
Hilangnya Kata Kejujuran dalam Tribrata Polri: Eks Wakapolri Soroti Krisis Integritas