Dampingi Anies, Khofifah Terancam?

- Jumat, 23 Juni 2023 | 08:50 WIB
Dampingi Anies, Khofifah Terancam?


Muhaimin Iskandar (Cak Imin) misalnya, masuk kriteria sebagai cawapres Anies. Tapi apakah punya keberanian? Kita tunggu jawaban Cak Imin. Airlangga, punya partai sebesar Golkar. Apakah juga punya nyali? Kita tunggu juga. Sejumlah politisi punya peluang sebagai cawapres potensial Anies. Tapi, tidak sedikit pula yang terlanjur menjadi "tahanan luar".


Di NU masih ada Mahfud MD (Menkopolhukam), Yahya Staquf (Ketum PBNU), Yenny Wahid (Putri Gus Dur), Yaqut Cholil Qaumas (Menteri Agama) dan Taj Yasin (mantan Wagub Jateng). Mereka masuk nominasi sebagai cawapres Anies. Selain dari NU, ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Demokrat yang juga punya kriteria sebagai cawapres potensial Anies. Selain Ahmad Heryawan yang juga diusulkan PKS.


Beberapa hari lalu, tim 8 di KPP memutuskan perlunya satu tambahan kriteria dalam mencari cawapres buat Anies. Satu tambahan kriteria itu adalah nyali. Gak punya nyali, tidak ada keberanian, gugur syarat sebagai cawapres Anies. Namanya juga gak berani.


Lawan Anies dan KPP ini adalah kekuatan yang sangat dahsyat dan bisa melakukan apa saja. Memiliki instrumen yang sangat kuat untuk melakukan penekanan. Belum juga logistik yang dimiliki tidak terbatas.


Tidak mudah bagi Anies dan KPP untuk mencari pasangan cawapres. Setiap nama yang muncul akan berhadapan dengan kekuatan besar itu. Agresif dan bisa melakukan segala cara untuk menjegal, sebelum bakal cawapres Anies didaftarkan.


Ada yang punya nyali dan mau daftar sebagai cawapres Anies?


Setelah Khofifah mundur dengan senyap, Anies harus kerja keras untuk mencari pengganti Khofifah, yang tidak hanya memenuhi 5 kriteria, tapi harus punya keberanian menghadapi penjegalan. Bahkan, kriteria keberanian menjadi yang paling utama dalam situasi politik yang tidak normal seperti sekarang.


Pada akhirnya, siapa yang punya nyali dan siap mendampingi Anies? Yang pasti dia adalah sosok petarung di atas rata-rata.


*(Penulis adalah Pemerhati Politik)

Halaman:

Komentar