Orang-orang Palestina telah lama khawatir bahwa fondasi untuk membagi Al Aqsa antara Yahudi dan Muslim sedang diletakkan, seperti Masjid Ibrahimi di Hebron yang terpecah pada 1990-an. Kecurigaan ini berdasarkan meningkatnya jumlah ultra-nasionalis Israel baru-baru ini yang mengunjungi dan berdoa di Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi tanpa izin dari warga Palestina.
Pada 2009, 5.658 pemukim memasuki masjid dalam serangan tersebut. Pada 2019, tepat sebelum pandemi Covid-19, jumlahnya naik menjadi 30.000, menurut beberapa perkiraan.
Dalam wawancaranya, Halevi juga menyarankan agar pemerintahan Yordania di Al Aqsa dicabut. Keluarga kerajaan Hashemite Yordania telah menjadi penjaga situs suci Muslim dan Kristen di Yerusalem, termasuk Al Aqsa, selama beberapa dekade. Hal ini adalah sebagai bagian dari pengaturan internasional yang rumit yang dikenal sebagai "status quo".
"Jika mereka berdoa di sana, itu tidak menjadikan seluruh Temple Mount sebagai tempat suci bagi umat Islam. Itu tidak dan tidak akan terjadi," kata Halevi, menggunakan istilah Yahudi Temple Mount untuk merujuk ke Al Aqsa.
"Kami akan mengambil ujung utara dan berdoa di sana. Seluruh gunung itu suci bagi kami, dan Kubah Batu adalah tempat di mana Kuil itu berdiri. Ini harus menjadi pedoman kami. Israel memimpin. Ini akan menjadi sejarah, pernyataan agama dan nasional," tambah Halevi.
Ia juga berusaha mengubah prosedur akses bagi orang Yahudi yang mengunjungi Masjid Al Aqsa. Halevi menuntut agar orang Yahudi diizinkan memasuki kompleks melalui semua gerbang, bukan hanya melalui Gerbang Maroko barat daya.
Gerbang Maroko, atau Bab al-Magharba, adalah satu-satunya gerbang dari 15 titik masuk masjid di bawah kendali penuh otoritas Israel yang tidak dapat diakses oleh warga Palestina. September lalu, ultra-nasionalis Israel menyerbu Al Aqsa melalui Gerbang Singa (Bab al-Asbat), menandai pertama kalinya mereka memasuki halaman masjid dari gerbang sejak pendudukan Israel di Yerusalem Timur.
Sumber: tempo
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Diduga Kuat Ada Upaya Cari Muka ke Prabowo
Habib Jafar Doakan Onadio Leonardo Lepas dari Narkoba: Tak Ada Toleransi untuk Narkoba
Purbaya Tegaskan Kredibilitas Data Kemenkeu dan Minta Pemda Fokus Penyerapan Anggaran
Bupati Pati Gagal Dimakzulkan: DPRD Tolak Usulan dengan 36 Suara, Ini Rekomendasi Selanjutnya