"DKI Jakarta di bawah pemerintahan Anies justru paling rendah nilai kelebihan bayarnya. Status auditnyapun paling baik WTP. Jadi siapa tuh Bapak Kelebihan Bayarnya?," tandas Tatak Ujiyati.
Kelebihan bayar hampir selalu terjadi di lembaga2 yg diaudit BPK tiap tahunnya. Ini data DKI dlm waktu 10 th. DKI Jakarta di bawah pemerintahan Anies justru paling rendah nilai kelebihan bayarnya. Status auditnyapun plg baik - WTP.
Jadi siapa tuh Bapak Kelebihan Bayarnya? pic.twitter.com/1t7TDQxcQLSementara itu, terkait angka kelebihan bayar, pada tahun 2015 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan angka kelebihan bayar mencapai Rp417 miliar, dan ditahun 2016 Rp214 miliar, ini diketahui sebagai era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sedangkan pada 2017, angka tersebut menurun menjadi Rp54 miliar, dan tahun-tahun selanjutnya pun menurun, sampai tahun 2020 menjadi Rp16 miliar, ini terjadi pada masa kepemimpinan Anies.
Sumber: newsworthy
Artikel Terkait
OPEC+ Naikkan Produksi Minyak 137 Ribu BPH: Dampak pada Harga & Pasar Global
106 WNI Ditangkap di Kamboja Terkait Scam Online, Ini Faktanya
Hary Tanoesoedibjo: Pemimpin Berintegritas Kunci Utama Masyarakat Naik Kelas
Wafatnya PB XIII Hangabehi, Raja Keraton Solo: Jenazah Tiba & Akan Dimakamkan di Imogiri