“Kalau kita jual harga Rp25.000 saja, keuntungannya sudah sangat besar. Saat ini saya bisa menjual dari Rp500.000, Rp700.000, bahkan ada yang sampai Rp3 juta,” katanya.
Banu bahkan sempat diremehkan oleh keluarganya karena butuh waktu hingga satu tahun untuk akhirnya menghasilkan keuntungan. Namun, Banu tetap menekuni dan menambah banyak pengetahuan dengan membaca di website dan YouTube peternakan dari negara-negara Eropa yang memberikan banyak inspirasi mengenai cara bertenak burung finch yang baik.
Kendati demikian, Banu mengakui bahwa dibutuhkan ketekunan yang tinggi untuk mempelajari dengan detail mengenai peternakan finch. Mulai dari suhu ruangan, banyaknya pakan yang diberikan, dan sebagainya. Peternak pun harus memastikan kebersihan dari setiap kandangnya.
“Ini terjadi karena rawan terkena bakteri. Nanti bisa kena penyakit dan sebagainya. Jadi harus tekun untuk selalu membersihkan kandang dan memastikan kebersihannya,” tuturnya.
Menurutnya, peternakan burung finch ini memiliki potensi yang besar. Apalagi Indonesia kaya dengan jenis-jenis burung finch yang belum dikelola dan dikulik dengan baik.
Sumber: inews
Artikel Terkait
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Hujan Lebat Landa Indonesia Hingga 6 November 2025, Ini Daftar Wilayahnya
Prediksi Persib vs Bali United: Thom Haye Kunci Kemenangan Tanpa Guaycochea
Presiden Prabowo Minta Guru Bahasa Inggris dari Selandia Baru untuk Latih Calon PMI
Polisi Ungkap Modus Penipuan Kripto Rp 3 Miliar: Profesor Palsu Ramal Runtuhnya Pasar Saham