“Ayo ikut,” ajakan Ibnu Sutowo kepada Habibie.
Menurut Ibnu, pada saat itu Habibie belum mengenalnya. Hal itu membuat Ibnu menganggap tokoh yang dikenal cerdas tersebut sebagai sosok aneh.
“Itu keterlaluan. Ia orang ganjil,” ujar Ibnu mengenang perjumpaan pertamanya dengan sosok yang dikenal dengan panggilan Rudy itu.
Saat pertemuan kedua tokoh itu mau usai, Ibnu mengatakan bahwa dirinya akan bertemu dengan Willy Brandt yang saat itu sebagai kanselir Jerman Barat.
Ibnu menduga saat itu Habibie tidak menyangka lawan bicaranya bisa menemui Willy Brandt. Tentu bukan sosok sembarangan jika bisa bertemu pemimpin Jerman Barat pada waktu itu.
Setelah menemui Willy Brandt, Ibnu Sutowo kembali bertemu Habibie. Pada pertemuan kedua itu juga ada Ambasador Tirtosudiro dan dr. Sanger.
Saat itu Ibnu Sutowo langsung menawarkan posisi di Tanah Air kepada Habibie.
“Saya harapkan Pak Tirto dan Sanger bisa mengatur supaya Rudy bisa kembali ke Indonesia dengan secepatnya,” ucap Sutowo.
Sepulang darri Jerman Barat, Ibnu Sutowo membuat divisi baru di Pertamina. Divisi itu khusus membidangi teknologi.
Selanjutnya, Ibnu Sutowo menemui Presiden Soeharto untuk membicarakan rencananya tentang Habibie.
“Pak Harto manggut-manggut, menyepakati apa yang sudah saya usahakan berkenaan dengan Habibie,” cerita Ibnu Sutowo.
Pada 26 Januari 1974, Habibie pulang ke Indonesia. Dia lantas menemui Ibnu Sutowo.
Saat itu Ibnu Sutowo juga sudah melaporkan kepulangan Habibie kepada Pak Harto.
“Selamat datang,” kata Ibnu Sutowo. "Pak Harto mau menerima you sore nanti pukul tujuh.”
Akhirnya Habibie punya pekerjaan baru di Indonesia. Dia memimpin Advanced Technology Division Pertamina.
“Selesailah perkerjaan saya berkanaan dengan Habibie,” ujar Ibnu Sutowo.
Dalam buku yang sama, Habibie menceritakan kenangannya tentang perjumpaan pertama dengan Ibnu Sutowo. Seingat Habibie, dia langsung dimaki-maki oleh Ibnu Sutowo meski belum kenal.
Saat Habibie belum berbicara, Ibnu Sutowo sudah mencerocos soal Pertamina, pembangunan, dan perminyakan.
“Dipandang dari sudut moral, kata-kata Pak Ibnu itu tajam dan memang shocking, tetapi semua seratus persen tepat dan kebijakannya tepat dan tegas,’” tutur Habibie.(GELORA.ME)
Sumber: jpnn.com
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Mahfud MD Pertanyakan Jaminan Indonesia ke China untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh: Analisis Kontroversi & Risiko Utang
Hubungan Sipil-Militer Indonesia: Kunci Menuju Negara Berdaulat dan Kesejahteraan Rakyat
Truk Anjlok di Kosambi Tangerang Pagi Ini, Lalu Lintas Macet Parah
7 Tokoh Jawa Tengah Calon Pahlawan Nasional 2025, Siapa Saja?