Polisi Sebut Dokter Gigi yang Aniaya Staf Karen's Diner Bali Tak Tahu Konsep Pelayanan Restoran

- Sabtu, 20 Mei 2023 | 13:00 WIB
Polisi Sebut Dokter Gigi yang Aniaya Staf Karen's Diner Bali Tak Tahu Konsep Pelayanan Restoran

BALI, KOMPAS.com- Polisi menyebutkan bahwa dokter gigi berinisial KT (39) yang diduga menganiaya staf Karen's Diner Bali tidak mengetahui konsep pelayanan restoran tersebut.

KT pun emosi dengan omongan staf berinisial P (23) dan menganiaya korban.

"Si terlapor (KT) enggak tahu aturan di Karen's Diner, kira-kira begitu," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kura Utara Kompol Made Pramasetia, Jumat (19/5/2023).

Baca juga: Kasus Dokter Gigi Diduga Aniaya Staf Karens Diner Bali Berakhir Damai

Pramasetia menjelaskan, kasus itu bermula ketika KT dan rekannya janjian untuk makan siang pukul 14.00 Wita di restoran berkonsep pelayanan judes itu.

Mengetahui bahwa KT belum mengetahui konsep restoran, sang kawan yang lebih dulu datang menelepon KT.

Di telepon sang kawan meminta pada KT untuk menyiapkan mentalnya.

"Si terlapor (KT) ini jam setengah tiga belum sampai di tempat makan. Ditelepon oleh temannya dan dia juga sudah diingatkan jangan terkejut nanti dan siapkan mental," kata Pramasetia.

Baca juga: Kronologi Staf Karens Diner Bilang Muka Datar ke Dokter yang Picu Penganiayaan

Lantaran KT tak kunjung datang, pada pukul 15.00 Wita, sang teman menelepon lagi.

Kali ini yang berbicara adalah korban berinisial P, salah satu staf restoran itu.

"Karena belum datang juga ditelepon kembali oleh temannya, yang bicara langsung staf Karen's. Langsung menyampaikan, berdasarkan keterangan mereka, 'lu lagi di mana, lama sekali lu enggak datang', kira-kira begitu. 'Mukamu datar lagi'," kata Pramestia menirukan ucapan staf Karen's.

Baca juga: Bukan karena Gelar Tak Disebut, Dokter Ini Marah Dibilang Mukanya Datar oleh Staf Karens Diner

Kepada polisi ketika dimintai keterangan, KT mengaku emosi dengan ucapan korban P yang sama sekali tidak mengenalnya.

Setibanya di restoran itu, KT langsung melabrak P dan menanyakan tujuannya menelepon dengan kata-kata yang tak sopan.

P selanjutnya menjelaskan mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) di restoran itu, dengan tetap bergaya judes.

KT yang masih emosi lalu membanting lembaran SOP itu ke lantai. Sejumlah staf lalu menenangkan KT.

Halaman:

Komentar