SINGARAJA-I Gusti Made Dana, bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari Partai Nasdem, memutuskan mengundurkan diri dari proses pencalonan. Dia mundur karena tidak mendapat restu dari keluarga besarnya.
Pengunduran diri itu dilayangkan ke DPD Nasdem Buleleng dan KPU Buleleng. Gusti Dana juga langsung menyerahkan pengunduran dirinya kepada Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana, pada Rabu (17/5) lalu. Selain mundur dari pencalonan, dia juga mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai kader).
“Karena anak, istri, dan keluarga besar sudah tidak mendukung, maka lebih baik saya mundur. Karena seorang calon kalau sudah tidak dapat dukungan dari keluarga besar, rasanya impossible dapat suara,” kata Dana, Kamis (18/5).
Terpisah Ketua DPD Nasdem Buleleng, Made Suparjo mengatakan, Gusti Dana sebenarnya sempat mengutarakan rencana pengunduran diri pada Rabu (10/5) pekan lalu. Saat itu ia meminta waktu selama tiga hari untuk berembuk dengan keluarga. Namun DPD memutuskan tetap mendaftarkan nama Gusti Dana yang juga Wakil Bendahara Nasdem Buleleng itu, sebagai bacaleg nomor urut dua yang akan tarung di Daerah Pemilihan Kecamatan Sukasada.
Ia pun menghormati keputusan kadernya yang memilih mundur. “Kami tidak bisa menahan keputusan politik seseorang. Ya nanti kan kader-kader lain yang akan kami akomodasi,” ujarnya.
Di sisi lain, Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana mengatakan, proses pengunduran diri itu jadi kewenangan partai politik. “Silahkan nanti internal partai yang berproses. Karena peserta pemilu itu partai politik, bukan perorangan. Kalau mau diganti dengan yang baru, ya silahkan nanti sesuai tahapan Pemilu,” demikian Dudhi. (eps)
Sumber: radarbali.jawapos.com
Artikel Terkait
Ancaman Hercules Jika Kang Dedi Tak Rangkul Ormas, Bisa Suruh 50.000 Orang Geruduk Gedung Sate
Lapor Sendiri Soal Tudingan Ijazah Palsu, Jokowi Persilakan Polisi Periksa Keaslian Ijazahnya
Bejat! Pria Paruh Baya di Wonogiri Setubuhi Bocah Kelas 6 SD di Rumah Korban Sudah 7 Kali
MIRIS! 10 Tahun Dipimpin, Bank Dunia Mencatat Warisan Terbesar Era Jokowi: 172 Juta Orang Indonesia Hidup Miskin