“PKB mengusung Prabowo sebagai capres, itu harus dicatat.”
Di depan perwakilan Golkar, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Faisol Reza menegaskan partainya telah menentukan sikap untuk mengusung Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
PKB sekaligus meminta agar ketua umumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menjadi cawapres Prabowo. Partai itu juga berharap agar Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bersedia menjadi ketua tim pemenangan.
“Kami senang kalau Pak Airlangga jadi ketua tim pemenangan,” kata Faisol usai pertemuan dengan tim kecil Golkar di Senayan, Jakarta, Rabu (10/5). Hadir dalam pertemuan tersebut beberapa elite Golkar seperti Nusron Wahid, Ace Hasan Syadzily, Melkiades Laka Lena, dan Maman Abdurrahman.
Sumber kumparan di internal PKB menyebut bahwa keputusan partai mengusung Prabowo sebagai capres merupakan strategi politik. PKB ingin mengunci Prabowo agar menggandeng Cak Imin sebagai cawapres.
Apalagi kerja sama PKB dan Gerindra telah disepakati sejak penandatanganan piagam deklarasi di Sentul, Bogor, pada 13 Agustus 2022. Kedua partai pun menamai diri sebagai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan membentuk Sekretariat Bersama di Menteng, Jakarta Pusat, pada akhir Januari 2023.
Manuver PKB sekaligus bertujuan meredam intensi Airlangga untuk menjadi cawapres Prabowo, sebab sejak menjajaki opsi bergabung ke KKIR, Golkar kerap menyorongkan Airlangga untuk berpasangan dengan Prabowo.
Padahal, Golkar sebelumnya sudah menyepakati kerja sama dengan PAN dan PPP dalam wadah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Namun, koalisi tersebut kini terancam bubar usai PPP memutuskan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres bersama PDIP.
“Salah satu proposal [Golkar] adalah Prabowo presiden, dan wakil presidennya dari KIB yaitu Airlangga Hartarto,” kata Nusron Wahid, Kepala Bappilu Presiden DPP Golkar.
Seakan-akan berbalas pantun, Golkar justru menilai Muhaimin yang pantas duduk sebagai ketua tim pemenangan Prabowo-Airlangga.
Sumber kumparan menyebut PKB memberikan waktu sampai akhir bulan ini kepada Gerindra untuk mendeklarasikan Prabowo-Muhaimin. Jika tidak, PKB akan mengambil opsi lain seperti merapat ke koalisi Ganjar ataupun Anies Baswedan.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan Prabowo perlu memberikan keputusan bulan ini agar tak kehilangan momentum. Terlebih, rekomendasi Ijtima Ulama Nusantara Dewan Syuro PKB telah mendorong KKIR agar segera menetapkan capres-cawapres.
“Kalau waktu terlambat, tentu kehilangan momentum,” ucap Jazilul.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyatakan bahwa dalam menentukan cawapres, elektabilitas bisa menjadi salah satu tolok ukur. Sayangnya, dari segi elektabilitas cawapres, Airlangga dan Muhaimin justru tidak masuk 5 besar cawapres potensial.
Berdasarkan survei LSI pada April 2023, elektabilitas Airlangga sebagai cawapres di angka 1,6% dan Muhaimin 0,7%. Adapun 5 besar elektabilitas cawapres ditempati oleh Ridwan Kamil (19,5%), Sandiaga Uno (14,4%), Agus Harimurti Yudhoyono (11,6%), Erick Thohir (10,5%), dan Khofifah Indar Parawansa (6,8%).
Dari lima nama teratas itu, Erick Thohir menjadi figur yang memungkinkan untuk berduet dengan Prabowo di luar nama Airlangga dan Muhaimin. Namun, menurut sumber kumparan, PKB menolak Erick sebagai cawapres Prabowo. Di sisi lain, jika Airlangga legowo, Ridwan Kamil yang kini telah menjadi kader Golkar pun bisa menjadi bakal cawapres potensial.
Hasil survei lain Indikator Politik Indonesia pada April 2023 tak berbeda jauh: elektabilitas Airlangga sebagai cawapres hanya 1,6% dan Muhaimin 0,6%.
Sementara survei Politika Research & Consulting (PRC) pada bulan yang sama menunjukkan Muhaimin mengantongi elektabilitas 1,7% dan Airlangga 1,1%.
Artikel Terkait
KR, Pemasok Narkoba Onadio Leonardo yang Dibekuk di Sunter, Diungkap Polisi
Kecelakaan Maut di Merauke: Truk Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas, Pengemudi Kabur
Tawuran Berdarah di Depok: 2 Remaja Terluka Bacokan Celurit, Ini Kronologinya
Tantangan SDM & Teknis Proyek Infrastruktur Bawah Tanah Indonesia dan Solusinya