JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta Presiden Joko Widodo bersikap adil dalam konstelasi jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu disampaikan menyusul pernyataan Jokowi yang menyebut bakal memberikan bisikan kuat ke partai politik (parpol) terkait figur calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Baca juga: AHY Ingin Demokrat Dapat 85 Kursi DPR RI di Pileg 2024
Adapun pernyataan Jokowi ini disampaikan setelah dia menerima calon presiden berdasarkan hasil Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar berbagai elemen relawan pendukung Jokowi.
“Silakan kalau beliau punya pilihan. Tapi mohon kita semua mengawal agar demokrasi ini menjadi ruang bagi semua,” ucap AHY di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta, Minggu (14/5/2023).
“Jangan sampai ada yang didukung, ada yang di-endorse, ada yang di-support, tapi ada juga yang enggak boleh maju, enggak boleh berlayar, enggak boleh bersatu,” paparnya.
Menurut AHY, situasi itu justru akan memperburuk situasi demokrasi di Tanah Air.
“Ini sesuatu yang tidak sehat dan tentunya demokrasi kita akan mundur ke belakang,” ucap dia.
Baca juga: Diiringi Rampak Gendang, AHY Bakal Daftarkan Bacaleg Demokrat ke KPU Siang Ini
Artikel Terkait
Gempa M 6.8 di Tanimbar: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG Soal Potensi Tsunami
Turunkan Pajak! Pakar Beberkan Kunci RI Keluar dari Jebakan Ekonomi 8 Persen
Pemeliharaan Tol JORR & Akses Tanjung Priok Dimulai Malam Ini, Simak Titiknya!
Pemotongan Dana Transfer ke Daerah Picu Konflik, Paku Utang Beban APBN