Menariknya, Jubun memastikan masing-masing tim tidak kenal satu sama lain. Hal ini demi menjaga kerahasiaan klien serta menghindari pengkhianatan.
Dari ribuan kasus yang sudah ditangani, 85 persen kasus tersebut adalah urusan rumah tangga.
Selebihnya, seperti penipuan, orang hilang, hingga mencari informasi untuk kebutuhan partai politik.
"85 persen itu adalah case rumah tangga. Karena kita melihat perkembangan media sosial. Itu, tingkat perselingkuhan semakin tinggi. Kalau zaman dulu, orang bisa affair karena bertemu teman kerja di kantor. Kalau di dunia maya kan beda," ungkap Jubun.
Ketika ditanya siapa klien atau target operasi yang sering ditangani, Jubun menutup rapat dan enggan memberitahu.
Namun, ia memberikan bocoran tentang rata-rata pekerjaan kliennya.
"Kebanyakan Ibu Rumah Tangga (IRT). Tapi ada yang artis, pejabat publik, figur publik, tokoh agama, petinggi partai politik, itu ada," ucap Jubun.
Baca juga: NIK Warga DKI yang Sekolah atau Kerja di Luar Jakarta Tidak Akan Dinonaktifkan
Ya, Jubun tidak menampik bahwa klien yang datang kepadanya adalah seseorang dengan kondisi ekonomi menengah ke atas.
Sebab, bayaran untuk seorang detektif swasta terbilang tidak murah.
"Sekitar Rp 15 juta, Rp 30 juta, Rp 40 juta, Rp 60 juta, hingga Rp 80 juta. Kenapa angkanya berbeda? Seperti artis atau figur publik, ketika pasangannya selingkuh, kan perginya ke Singapura atau Amerika Serikat dan tinggal di Penthouse atau apartemen private," ujar Jubun.
Oleh karena itu, bayaran detektif swasta bervariasi dan tergantung target operasi atau dinamika di lapangan.
"Tapi kalau secara umum, Rp 15 juta hingga Rp 20 juta," imbuh Jubun.
Sejauh ini, Jubun menikmati profesi ini dan sangat senang menjalani kehidupan sehari-hari untuk membantu orang lain yang tengah kesulitan.
Sumber: megapolitan.kompas.com
Artikel Terkait
Chery Siap Total! Mesinnya Tahan BBM E10, Bahkan Sampai E30
Anak Anggota DPRD Bogor Laporkan Penganiayaan di Angkringan, Warga Bantah: Tidak Ada Pemukulan, Cuma Musik Keras!
Johnson Panjaitan, Mantan Ketua PBHI, Wafat: Berduka untuk Sang Pejuang HAM
Amien Rais Bongkar Masalah Whoosh: Opsi Jepang 0,18% Ditolak, Pilih China 2%