KABARPALU.NET - Menurut publikasi INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI SULAWESI TENGAH 2023, Kesehatan bukan hanya sekadar aspek individual, tetapi juga menjadi tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan pendidikan, pembangunan kesehatan menjadi dimensi penting yang ditekankan oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan manusia. Investasi pada sumber daya manusia, melalui pendidikan dan kesehatan, menjadi pilar utama dalam memperkuat ketahanan ekonomi suatu negara. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia mengalokasikan 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan dan 5 persen untuk kesehatan.
Peningkatan anggaran kesehatan tidak hanya menjadi fokus pemerintah pusat, tetapi juga mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah, terutama dalam menangani pandemi Covid-19. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang sehat, aktif, dan berkontribusi positif pada pembangunan nasional.
Morbiditas sebagai Indikator Kesehatan Masyarakat
Morbiditas, atau jumlah penduduk yang mengalami keluhan kesehatan, menjadi indikator penting dalam mengevaluasi kondisi kesehatan suatu daerah. Data tahun 2022 menunjukkan bahwa di Sulawesi Tengah, sekitar 21,93 persen penduduk mengalami keluhan kesehatan. Meskipun angka ini menurun dari tahun sebelumnya sebesar 25,72 persen, masih diperlukan perhatian lebih lanjut.
Penurunan morbiditas menandakan peningkatan tingkat kesehatan masyarakat. Sebaliknya, peningkatan keluhan kesehatan dapat menjadi tanda rentannya masyarakat terhadap berbagai penyakit akibat melemahnya resistensi. Kondisi kesehatan yang buruk dapat berdampak pada usia harapan hidup dan tingkat mortalitas.
Baca Juga: Jaga Payudara, Jaga Hidup: Tips Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji