Islah menegaskan bahwa persoalan utamanya bukan hanya terletak pada praktik bisnis industri air minum kemasan, tetapi pada lemahnya kebijakan negara dalam menjamin hak dasar warganya atas air bersih.
“Untuk kebutuhan tenggorokan rakyat yang paling pokok pun, negara ini dikalahkan oleh galon isi ulang,” tambahnya.
Menurut Islah, fenomena maraknya industri air kemasan merupakan cerminan nyata dari ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola sumber daya air secara adil dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa jika negara benar-benar hadir, masyarakat tidak perlu bergantung pada air kemasan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
Sebagai informasi, Aqua dalam laman resminya menyatakan bahwa sumber air yang digunakan berasal dari akuifer tertekan pada kedalaman 60-140 meter. Akuifer tertekan merupakan lapisan air yang dilindungi secara alami oleh lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air.
Artikel Terkait
Yaqut Cholil Qoumas Diperiksa KPK Lagi: Fakta Kasus Korupsi Kuota Haji 2024
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Komunikasi Pemerintah
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi, Soroti Tindakan Kapolri Listyo Sigit
Presiden Prabowo Larang Pejabat Hanya Foto-foto di Lokasi Bencana, Tegur Keras Pencitraan