GELORA.ME -Tren kenaikan utang pemerintah terus membengkak dan semakin mencemaskan. Berdasarkan data Center of Economic and Law Studies (Celios) utang pemerintah tembus Rp9.107 triliun hingga kuartal IV-2024.
Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira menilai kondisi ini menunjukkan lemahnya pengelolaan fiskal, terutama karena Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak mampu menahan ambisi belanja besar Presiden Prabowo Subianto.
“Kalau kita lihat indikator Incremental Capital Output Ratio (ICOR), makin banyak berhutang, makin tidak efisien. Bahkan ICOR sempat naik 8,94 di kuartal I 2021. Padahal kalau utang produktif, ICOR seharusnya turun,” kata Bhima saat ditemui di kantornya, Jakarta pada Kamis, 4 September 2025.
Menurut Bhima, seharusnya utang dibelanjakan untuk hal-hal yang mendorong daya saing dan pengembangan dunia usaha. Namun yang terjadi, banyak belanja justru mengarah ke program yang tidak produktif.
Artikel Terkait
KPK Ungkap Aliran Dana Non-Bujeter BJB ke Ridwan Kamil: Fakta & Perkembangan Kasus
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun
KPK Geledah 3 Lokasi & Amankan Dokumen Kasus Suap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya