GELORA.ME -Keputusan Presiden Prabowo Subianto memberikan abolisi kepada mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan amnesti bagi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuka babak baru dalam strategi rekonsiliasi nasional.
"Bukan sekadar keputusan legal tetapi juga simbol politik bahwa Prabowo sedang menegaskan arah pemerintahannya ke depan: merangkul, bukan memukul," kata Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis (PPJNA) 98 Anto Kusumayuda dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi, Jumat 8 Agustus 2025.
Langkah monumental Prabowo, sebut Anto, tak lepas dari peran kunci politisi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, sosok yang selama ini menjadi penghubung penting antara kekuatan politik yang selama Pemilu 2024 saling berseberangan.
Tidak hanya sebagai Wakil Ketua DPR, Dasco juga sebagai arsitek komunikasi lintas partai dan aktor penting dalam konsolidasi elite nasional pascapemilu.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas