GELORA.ME - Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) merespons Roy Suryo yang mengkritik hasil uji laboratorium ijazah miliknya.
Roy sendiri menyebut bahwa hasil yang dikeluarkan oleh Bareskrim merupakan abal-abal.
Menanggapi ketidakpercayaan Roy Suryo terhadap hasil uji laboratorium, Jokowi mempertanyakan siapa yang mau dipercaya oleh Roy Suryo.
"Terus yang mau dipercaya siapa?," kata Jokowi ditemui di Sumber, Banjarsari, Solo, Rabu (28/5/2025).
Jokowi membeberkan, banyak yang tidak dipercaya oleh Roy Suryo mulai dari Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Ya, UGM enggak dipercaya, Bareskrim enggak dipercaya, KPU enggak dipercaya," pungkasnya.
👇👇
Roy Suryo Kritik Bareskrim
Diberitakan sebelumnya, pakar telematika Roy Suryo mengaku kecewa dengan penyelidikan Bareskrim atas aduan keaslian ijazah Jokowi.
Ia menilai penyelidikan tersebut dilakukan secara tertutup dan tidak transparan.
"Ini prosesnya sembunyi-sembunyi. Harusnya gelar terbuka, ijazahnya tampilkan. Kemudian, undang pakar-pakar, biar semua terbuka," ujar Roy dalam program On Point with Adisty di YouTube Kompas TV, Jumat (23/5/2025).
Roy menyebutkan, dokumen ijazah yang ditampilkan justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan karena terlihat tidak otentik.
"Kemarin yang ditampilkan, digital juga, fotokopi lagi, di-scan, terus yang terlipat lagi. Jadi, yang sudah jelek banget," katanya.
Selain mempertanyakan lembaran scan ijazah, Roy juga mengkritik foto dokumen asli yang diserahkan ke polisi dalam map hitam oleh adik ipar Jokowi, Wahyudi Andrianto.
Ia mencatat perbedaan pada logo Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tampak lebih mencolok dengan warna lebih kuning.
Menurut Roy, yang membuat publik bertanya-tanya adalah alasan ijazah itu segera dikembalikan oleh penyidik hanya beberapa hari setelah diterima.
"Jangan buru-buru dikembaliin dong ijazahnya, pegang dulu, tunjukin. Wartawan boleh motret. Wah, terbukalah," tuturnya.
Roy juga meragukan keaslian tiga dokumen pembanding yang dijadikan referensi oleh penyidik karena identitas pemiliknya tidak diungkap.
"Tiga (orang pemilik ijazah) itu kita tahu apa (identitasnya)? Itu bisa juga gerombolannya. Itu (bisa saja) cetak baru juga," kata Roy.
Laporkan Penyidik
Atas penyidikan yang menurutnya serampangan ini, Roy akan melaporkan penyidik Bareskrim Polri kepada sejumlah institusi pengawasan internal.
"Tidak transparan (penyelidikannya) dan bakal dilaporkan ke instansi di atasnya di Mabes Polri," kata Roy.
Tidak tanggung-tanggung, Roy berencana untuk melaporkan penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri ke banyak lembaga.
"(Akan dilaporkan ke) misalnya, pengawasan dan penyidikan (Wassidik), Kompolnas. Meski Kompolnas 11-12. Kapolri, kita kabari," lanjutnya.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
Sikap Mbulet Jokowi soal Ijazah Makin Kuatkan Kecurigaan
Waduh! Di Tengah Kasus Ijazah Jokowi, Rismon Sianipar Tuding Tito Karnavian dan Krishna Murti Penipu, Ada Apa?
Pengamat: Dedi Mulyadi Bisa Melenggang ke Pilpres 2029 dan Lawan Prabowo Asal Penuhi Aspek Ini!
Dibuka Bareskrim, IPK di Transkrip Nilai Jokowi 3.05, Padahal Jokowi Pernah Ngaku IPK-nya Kurang dari 2.0