GELORA.ME -Minta surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinyatakan batal demi hukum hingga membebaskannya dari Rutan, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto bacakan terjemahan beberapa ayat Al Qur'an dan Al Kitab.
Hal itu disampaikan Hasto sebagai terdakwa kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan dalam sidang eksepsi atau nota keberatan atas dakwaan tim JPU KPK di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025.
"Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dimohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili perkara a-quo berkenan menjatuhkan putusan sela dengan amar sebagai berikut," kata Hasto.
Pertama, Hasto meminta agar Majelis Hakim menerima dan mengabulkan seluruh eksepsi terdakwa dan penasihat hukum (PH).
"Menyatakan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum batal demi hukum atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima. Menyatakan atas nama terdakwa Hasto Kristiyanto tidak dilanjutkan pemeriksaannya," tutur Hasto.
Selanjutnya, Hasto meminta agar dipulihkan haknya dalam kedudukan, kemampuan, harkat dan martabatnya.
"Memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membebaskan terdakwa Hasto Kristiyanto dalam waktu paling lambat 24 jam sejak putusan ini. Memerintahkan agar seluruh barang bukti yang disita oleh penyidik dan Jaksa Penuntut Umum untuk dikembalikan kepada pihak darimana barang tersebut disita. Membebankan biaya perkara kepada negara," tegas Hasto.
Artikel Terkait
Purbaya Yudhi Sadewa Buka Kotak Pandora: Said Didu Beberkan Fakta Utang RI Tembus Rp 24.000 Triliun!
Jokowi Bongkar Fakta Rumah Pensiun Colomadu: Bukan untuk Tinggal, Ternyata untuk Ini!
Prabowo Undang Dasco ke Rumah, Ini 3 Hal Penting yang Mereka Bahas
Amien Rais Sebut 3 Nama Ini Perusak Indonesia, Tuntut Hukuman Mati untuk Jokowi