GELORA.ME -Usia melakukan operasi tangkap tangan (OTT), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini melakukan upaya paksa penggeledahan di kantor Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Teddy Meilwansyah dan kantor beberapa dinas di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU.
Jurubicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto membenarkan saat ini sedang berlangsung kegiatan penggeledahan di beberapa tempat di lingkungan Pemkab OKU.
"Betul hari ini ada giat penggeledahan yang dilakukan oleh penyidik terkait perkara tangkap tangan di Kabupaten Ogan Komering Ulu," kata Tessa kepada wartawan, Rabu sore, 19 Maret 2025.
Namun demikian kata Tessa, lokasi-lokasi yang digeledah akan disampaikan lebih lanjut ketika seluruh rangkaian kegiatan sudah selesai semua.
Berdasarkan informasi yang diperoleh redaksi, kantor yang digeledah adalah Kantor Bupati OKU, kantor Dinas PUPR OKU, dan lainnya.
Pada Minggu, 16 Maret 2025, KPK resmi menetapkan 6 dari 8 orang yang terjaring OTT sebagai tersangka, yakni Ferlan Juliansyah selaku Anggota Komisi III DPRD OKU, M Fahrudin selaku Ketua Komisi III DPRD OKU, Umi Hartati selaku Ketua Komisi II DPRD OKU, Nopriansyah selaku Kepala Dinas PUPR Pemkab OKU, Fauzi alias Pablo selaku swasta, dan Ahmad Sugeng Santoso selaku swasta.
Dalam OTT itu, KPK mengamankan barang bukti berupa uang sebesar Rp2,6 miliar, 1 unit mobil Toyota Fortuner, dokumen, alat komunikasi, dan barang bukti elektronik lainnya.
Dalam perkaranya, pada Januari 2025, dilakukan pembahasan RAPBD OKU Tahun Anggaran (TA) 2025. Agar RAPBD TA 2025 dapat disahkan, beberapa perwakilan DPRD menemui pihak pemerintah daerah.
Artikel Terkait
Budi Arie Setiadi Pilih Gerindra, Pengamat Sebut Alasan Pragmatis dan Perlindungan Hukum
Jokowi Absen dari Kongres Projo III karena Alasan Kesehatan, Gelar Open House di Solo
Popularitas Purbaya Yudhi Sadewa Anjlok? Ini Peringatan Keras Pengamat Politik
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut Terkait Korupsi Whoosh? Ini Kata Pengamat