Dulu Sempat Pakai Dasi Kuning, Jokowi Kini Diduga Intervensi Airlangga Mundur sebagai Ketum Golkar

- Senin, 12 Agustus 2024 | 20:45 WIB
Dulu Sempat Pakai Dasi Kuning, Jokowi Kini Diduga Intervensi Airlangga Mundur sebagai Ketum Golkar


Menteri Sekteriat Negara (Mensesneg) Pratikno saat itu menegaskan tak ada maksud apapun dengan dasi warna kuning yang dikenakan Presiden.


"Tadi beliau cerita kesulitan cari dasi, jadi yang ada dipakai," kata Pratikno.


Adapun pada kurun waktu itu, hubungan Jokowi dengan PDIP memanas setelah Gibran Rakabuming Raka diusung menjadi cawapres Prabowo Subianto.


Golkar menjadi partai pertama yang mendukung Gibran sebagai cawapres Prabowo.


Golkar mengumumkan secara resmi dukungan mereka kepada Gibran untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto melalui rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang diselenggarakan pada 21 Oktober 2023.


"Berdasarkan hasil pertemuan dengan ketua DPD tadi malam, semuanya konsensus mengusulkan dan mendukung Mas Gibran untuk kita pasangkan dengan Pak Prabowo sebagai bakal capres RI," kata Airlangga.


Saat itu, status kader PDIP bagi Jokowi-Gibran menjadi perbincangan hingga isu keduanya pindah ke Golkar.


Tiga hari setelah momen mengenakan dasi kuning, Jokowi mengaku nyaman bersama Golkar.


"Nyaman (dengan Golkar)," kata Jokowi seraya tersenyum seusai meresmikan Jembatan Otista di Kota Bogor, Jawa Barat, 19 Desember 2023.


Saat ditanya mengenai alasan mengenakan dasi kuning saat akan kunjungan ke luar negeri tersebut, Jokowi berseloroh.


Ia mengatakan saat ini sedang tidak memakai dasi.


Begitu juga saat ditanya mengenai pernyataan politikus Golkar, bahwa Jokowi nyaman dengan Partai Pohon Beringin tersebut sehingga memakai dasi kuning.


"Sekarang enggak pakai dasi," kata Jokowi.


Tanggapan Airlangga Soal Dasi Kuning

Sementara itu, Airlangga Hartarto yang saat itu masih menjadi Ketum Golkar menyatakan, penggunaan dasi kuning itu menegaskan Jokowi nyaman dengan partainya.


Partai Golkar, kata Airlangga, terbuka kepada siapapun, termasuk Jokowi.


"Ya kalau dari berangkat pakai dasi kuning, pulang, nyaman, nah tentu kita terbuka dengan Pak Jokowi untuk ikut," kata Airlangga kepada awak media saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, 20 Desember 2023.


Bahkan kata dia, Golkar dengan Jokowi memang sudah lama menjalin kedekatan dalam segi politik.


Di mana, Golkar merupakan partai pendukung Jokowi saat Pilpres 2019 dan sudah masuk dalam kabinet pemerintahan Jokowi sejak 2014 atau di periode pertama.


"Jadi partai Golkar pun sudah konkrit memberi dukungan total kepada pak presiden Jokowi sampai 2024," beber dia.


Disinggung soal sinyal Jokowi gabung Golkar, Airlangga enggan berbicara lebih jauh.


Dirinya hanya menegaskan, Jokowi merupakan bapak bangsa yang dimiliki seluruh elemen masyarakat dan organisasi di Indonesia, termasuk Golkar.


Oleh karenanya, menurut Airlangga, tidak salah jika Jokowi juga merupakan bagian dari Golkar.


"Beliau ini kan milik semua. Jadi, salah satu pemiliknya Partai Golkar. Jadi kalau kita katakan beliau milik bangsa, tetapi Golkar sebagai anak bangsa, merasa memiliki bapaknya itu, tidak ada yang salah. Apalagi beliau mengatakan beliau nyaman," tukas Airlangga


Sumber: Tribunnews 

SEBELUMNYA

Halaman:

Komentar